23 Siswi SD di Labusel Jadi Korban Pencabulan, Pelaku Diduga Guru Olahraga

Posted on

Sebanyak 23 siswi SD diduga menjadi korban pencabulan gurunya sendiri, AT (31) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut). Para korban diperkirakan masih duduk di kelas 3-6 SD.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Labusel Ilham Daulay menyebut informasi itu awalnya diterima pihaknya dari kepala dusun (kadus) setempat. Saat itu, kadus menyampaikan soal adanya dugaan pencabulan di SD tempat para korban sekolah.

“Satu orang (terduga pelaku), guru olahraga. Kita dihubungi kadus, menyampaikan bahwa ada di SD di dusun dia, terkait kasus pelecehan, korbannya banyak,” kata Ilham saat dikonfirmasi infoSumut, Rabu (3/9/2025).

Ilham pun turun ke SD tersebut pada keesokan harinya, yakni pada Jumat (22/8). Saat tiba di sekolah itu, sudah ramai masyarakat yang datang ke lokasi untuk mempermasalahkan soal pencabulan itu.

Pada saat kejadian itu, juga ada personel TNI/Polri. Alhasil, saat itu, pihak KPAD Labusel membawa keluarga korban membuat laporan ke Polres Labusel.

“Saya langsung asesmen semua anak, 23 orang itu (korbannya) perempuan semua, (korban) kelas 3-6,” jelasnya.

Ilham menyebut terduga pelaku diduga mencabuli korban dengan meraba-raba alat vital, dada dan bagian bokongnya. Aksi itu, disebut dilakukan AT di kelas dan toilet, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

“Ada di kelas, di toilet juga ada. Ada beberapa (korban) yang disaksikan siswi yang lain,” sebutnya.

Dia mengatakan terduga pelaku sudah cukup lama mengajar di sekolah itu. Sebelumnya, kata Ilham, AT juga sempat ketahuan mencabuli muridnya.

Namun, saat itu, keluarga korban tidak sampai melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian dan pelaku diberikan teguran.

“Sebelumnya sudah sempat juga dia berkasus seperti itu, cuman nggak sampai dipermasalahkan keluarga korban. Akhirnya dinasihati sama pihak sekolah untuk tidak mengulangi, ternyata diulangi,” kata Ilham.

Ilham berharap petugas kepolisian bisa segera menangkap pelaku dan memprosesnya. Selain itu, dia juga berharap Pemkab Labusel dapat membantu pendampingan psikologis para korban.

“Kita minta Pemkab Labusel hadir untuk pendampingan psikologis kepada anak, biar anak jangan trauma. Kita berikan edukasi (bagian tubuh) apa yang boleh dipegang atau tidak. Kita sudah berikan pendampingan psikologis sekali, dan anak-anak masih tetap sekolah. Kepada aparat penegak hukum, kita berharap pelaku secepatnya ditangkap,” pungkasnya.

Pemkab Labusel Diminta Beri Pendampingan untuk Korban

Namun, saat itu, keluarga korban tidak sampai melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian dan pelaku diberikan teguran.

“Sebelumnya sudah sempat juga dia berkasus seperti itu, cuman nggak sampai dipermasalahkan keluarga korban. Akhirnya dinasihati sama pihak sekolah untuk tidak mengulangi, ternyata diulangi,” kata Ilham.

Ilham berharap petugas kepolisian bisa segera menangkap pelaku dan memprosesnya. Selain itu, dia juga berharap Pemkab Labusel dapat membantu pendampingan psikologis para korban.

“Kita minta Pemkab Labusel hadir untuk pendampingan psikologis kepada anak, biar anak jangan trauma. Kita berikan edukasi (bagian tubuh) apa yang boleh dipegang atau tidak. Kita sudah berikan pendampingan psikologis sekali, dan anak-anak masih tetap sekolah. Kepada aparat penegak hukum, kita berharap pelaku secepatnya ditangkap,” pungkasnya.

Pemkab Labusel Diminta Beri Pendampingan untuk Korban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *