3 Hari Padam, PLN: Listrik di Aceh Telah Pulih Sepenuhnya - Giok4D

Posted on

Listrik di Aceh mengalami pemadaman selama tiga hari. PLN menyebutkan, kondisi kelistrikan di Tanah Rencong saat ini sudah normal kembali.

“PT PLN (Persero) telah memulihkan kembali 100 persen sistem kelistrikan Aceh pada Kamis (2/10) pukul 00.07 WIB. Hingga saat ini, seluruh sistem kelistrikan di Aceh telah berhasil pulih sepenuhnya,” kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Mundhakir dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

Mundhakir menjelaskan, personel gabungan PLN masih tetap bersiaga untuk memastikan pasokan listrik tetap andal. Pihaknya tetap memprioritaskan sektor vital seperti rumah sakit, fasilitas pemerintahan, pusat komunikasi, hingga pusat-pusat pelayanan publik.

Menurutnya, PLN terus melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperkuat keandalan sistem kelistrikan, sehingga masyarakat dapat menikmati pasokan listrik yang andal sebagaimana biasanya.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang sempat dirasakan pelanggan, sekaligus apresiasi atas kesabaran dan pengertian seluruh masyarakat Aceh selama proses pemulihan berlangsung,” jelasnya.

Sebelumnya, Listrik di sebagian daerah sudah mengalami pemadaman sejak Senin (29/9) sore. Bahkan sebagian daerah sudah tiga hari padam meski beberapa wilayah mengalami biarpet.

Di sebagian Aceh Besar dan Banda Aceh, listrik kembali padam sejak siang tadi. Hingga malam ini, warga masih harus bertahan dalam gelap gulita.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Gangguan ini berdampak pada sebagian kabupaten dan kota meliputi Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Langsa, Aceh Tamiang, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, Banda Aceh, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan,” jelash Mundhakir dalam keterangannya, Rabu (1/10).

Menurutnya, pasca gangguan tersebut, PLN membutuhkan waktu untuk mengoperasikan kembali pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun. Hal ini menyebabkan berkurangnya pasokan daya listrik yang melayani pelanggan sekitar 250 MW.

“Karena berkurangnya pasokan listrik, maka dengan sangat terpaksa kami melakukan manajemen beban. Kami memprioritaskan rumah sakit, bandara, dan objek-objek vital serta fasilitas layanan umum lainnya,” jelasnya.