Dalam kehidupan sehari-hari, menolak pemberian sering dianggap hal wajar, entah karena sungkan, merasa tidak enak, atau takut merepotkan pemberi. Namun dalam Islam, sikap terhadap pemberian tidak selalu sesederhana itu.
Ada beberapa pemberian yang menurut Rasulullah SAW harus diterima jika ada pemberian orang lain. Sayangnya, tidak sedikit umat muslim yang belum menyadari hal tersebut.
Lantas apa saja pemberian yang tidak boleh ditolak menurut ajaran Islam? Berikut ini daftar dan alasan di balik anjuran menerima pemberian barang.
Dalam Islam, ada tiga hal yang jika diberikan oleh orang lain, maka kita dianjurkan untuk menerima pemberian tersebut.
Dikutip infoHikmah dari buku Penjelasan Lengkap Tentang Kepribadian & Karakter Rasulullah oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, terdapat sebuah hadits yang secara spesifik membahas tentang pemberian orang lain yang sebaiknya tidak ditolak.
لاَ تُرَدُّ الْوَسَائِدُ وَالدُّهْنُ وَاللَّبَنُ
Artinya: “Ada 3 hal yang tidak boleh ditolak, bantal untuk duduk, minyak wangi, dan susu.” (HR Tirmidzi)
Minyak wangi juga menjadi salah satu pemberian yang tidak boleh ditolak dalam Islam. Hal ini karena wewangian memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW dikenal sangat menyukai aroma yang harum dan selalu menganjurkan umatnya untuk menggunakannya. Wewangian dianggap sebagai bentuk kebersihan dan kerapian yang mencerminkan akhlak seorang muslim.
مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلاَ يَرُدَّهُ فَإِنَّهُ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ طَيِّبُ الرَّائِحَةِ
Artinya: “Siapa yang ditawari minyak wangi, janganlah dia menolaknya. Karena minyak wangi itu ringan diterima, dan baunya harum.” (HR Ahmad)
Menerima minyak wangi artinya menghargai sunnah dan memperkuat hubungan baik antarsesama. Selain memberikan kesegaran, minyak wangi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dalam pergaulan.
Susu adalah salah satu pemberian yang tidak boleh ditolak dalam Islam karena memiliki manfaat besar bagi tubuh. Rasulullah SAW sendiri sangat menyukai susu dan menyebutnya sebagai pemberian yang baik.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ أَحَبَّ الشَّرَابِ إِلىَ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّبَنُ
Artinya: “Diceritakan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Sungguh minuman yang paling disenangi oleh Rasulullah SAW adalah susu.” (HR Abu Nuaim, Akhlakun Nabi wa Adabuh, [Darul Muslim: 1998], juz III, halaman 298).
Karena kandungan gizinya yang penting, susu sangat bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan, memberikan kekuatan pada tubuh, dan menjaga kondisi kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, menerima susu berarti menghargai nikmat yang bermanfaat bagi fisik dan energi kita.
Dalam ajaran Islam, menerima susu juga menjadi bentuk rasa syukur atas pemberian yang membawa kebaikan. Selain menyehatkan, susu dipandang sebagai simbol keberkahan sehingga sangat dianjurkan untuk tidak menolaknya.
Bantal merupakan salah satu barang yang tidak boleh ditolak dalam Islam. Hal ini disebutkan langsung dalam hadits Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya menghargai pemberian sederhana namun bermanfaat.
Dalam konteks hadits, bantal dipahami sebagai simbol kenyamanan dan tempat beristirahat yang layak. Memberi atau menerima bantal berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memperoleh tidur yang berkualitas demi kesehatan tubuh dan pikiran.
Selain sebagai alat untuk beristirahat, bantal juga memiliki nilai sosial dalam budaya Arab sebagai bentuk pemuliaan kepada tamu. Karena itu, menerima bantal sebagai pemberian menjadi bagian dari adab dan penghargaan terhadap kebaikan yang diberikan sesama.
3 Pemberian yang Tidak Boleh Ditolak
1. Minyak Wangi
2. Susu
3. Bantal



Minyak wangi juga menjadi salah satu pemberian yang tidak boleh ditolak dalam Islam. Hal ini karena wewangian memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW dikenal sangat menyukai aroma yang harum dan selalu menganjurkan umatnya untuk menggunakannya. Wewangian dianggap sebagai bentuk kebersihan dan kerapian yang mencerminkan akhlak seorang muslim.
مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلاَ يَرُدَّهُ فَإِنَّهُ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ طَيِّبُ الرَّائِحَةِ
Artinya: “Siapa yang ditawari minyak wangi, janganlah dia menolaknya. Karena minyak wangi itu ringan diterima, dan baunya harum.” (HR Ahmad)
Menerima minyak wangi artinya menghargai sunnah dan memperkuat hubungan baik antarsesama. Selain memberikan kesegaran, minyak wangi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dalam pergaulan.
Susu adalah salah satu pemberian yang tidak boleh ditolak dalam Islam karena memiliki manfaat besar bagi tubuh. Rasulullah SAW sendiri sangat menyukai susu dan menyebutnya sebagai pemberian yang baik.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ أَحَبَّ الشَّرَابِ إِلىَ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّبَنُ
Artinya: “Diceritakan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Sungguh minuman yang paling disenangi oleh Rasulullah SAW adalah susu.” (HR Abu Nuaim, Akhlakun Nabi wa Adabuh, [Darul Muslim: 1998], juz III, halaman 298).
Karena kandungan gizinya yang penting, susu sangat bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan, memberikan kekuatan pada tubuh, dan menjaga kondisi kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, menerima susu berarti menghargai nikmat yang bermanfaat bagi fisik dan energi kita.
Dalam ajaran Islam, menerima susu juga menjadi bentuk rasa syukur atas pemberian yang membawa kebaikan. Selain menyehatkan, susu dipandang sebagai simbol keberkahan sehingga sangat dianjurkan untuk tidak menolaknya.
1. Minyak Wangi
2. Susu


Bantal merupakan salah satu barang yang tidak boleh ditolak dalam Islam. Hal ini disebutkan langsung dalam hadits Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya menghargai pemberian sederhana namun bermanfaat.
Dalam konteks hadits, bantal dipahami sebagai simbol kenyamanan dan tempat beristirahat yang layak. Memberi atau menerima bantal berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memperoleh tidur yang berkualitas demi kesehatan tubuh dan pikiran.
Selain sebagai alat untuk beristirahat, bantal juga memiliki nilai sosial dalam budaya Arab sebagai bentuk pemuliaan kepada tamu. Karena itu, menerima bantal sebagai pemberian menjadi bagian dari adab dan penghargaan terhadap kebaikan yang diberikan sesama.
3. Bantal








