Dalam kalender hijriah ada beberapa bulan yang disebut sebagai bulan haram. Berikut ini 4 bulan haram beserta penjelasan dan hikmahnya.
Dilansir infoHikmah, dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut diharamkan melakukan peperangan. Hal ini sudah dikenal sejak zaman jahiliyah, bahkan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Dalam hadits dari Abu Bakrah RA dijelaskan terkait bulan haram, Rasulullah SAW bersabda:
“Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Zulkaidah, Zulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” (HR Bukhari Muslim).
Dilansir infoHikmah dari buku Tanya Jawab Islam susunan Tim PISS-KTB, Al Qodhi Abu Ya’la RA menyebut dinamakan bulan haram karena dua makna.
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan, orang-orang jahiliyyah pun memiliki keyakinan serupa.
Kedua, pada bulan haram itu dilarang melakukan perbuatan haram karena saking mulianya bulan tersebut. Sebab, bulan tersebut merupakan waktu yang tepat dan baik untuk melakukan berbagai amalan hingga para salaf sangat suka mengerjakan puasa di bulan haram.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menjelaskan:
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلشَّهْرِ ٱلْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَكُفْرٌۢ بِهِۦ وَٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِۦ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَٱلْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ ٱلْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَٰتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ ٱسْتَطَٰعُوا۟ ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُو۟لَٰٓئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
Dalam buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya’ban tulisan Udji Asiyah disebutkan bahwa dinamakan bulan haram dikarenakan besarnya kehormatan dan keagungan bulan-bulan tersebut.
Abdullah bin Abbas RA, berkata: “Allah mengkhususkan empat bulan yang dijadikannya sebagai bulan-bulan haram, kehormatannya sangat agung, dosa-dosa pada bulan tersebut lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) dan Dia menjadikan amal saleh dan pahalanya (di bulan-bulan lainnya) dan Dia menjadikan amal saleh dan pahalanya (di bulan tersebut) juga lebih besar.
Dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
Artinya: “Tidak ada amal yang lebih afdal dibanding amal pada hari-hari ini,” Mereka bertanya, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab, “Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR Bukhari)
Selain itu, bulan-bulan haram juga menjadi momentum pelipatgandaan amalan yang dikerjakan kaum muslimin sebagaimana termaktub dalam hadits yang berbunyi:
“Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian.” (HR Bukhari dan Muslim)
Imam Fakhruddin ar-Razi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa bulan-bulan haram ini memiliki kekhususan di mana perbuatan baik mendapat pahala lebih besar, dan perbuatan buruk mendapat siksa lebih berat. Oleh karena itu, dalam tradisi Islam, bulan-bulan haram tetap diistimewakan dengan berbagai amalan dan ibadah yang dianjurkan.
Baca selengkapnya