420 SPPG Beroperasi di Riau, Kolaborasi Lintas Sektor jadi Kunci Sukses

Posted on

Kolaborasi lintas sektor dinilai jadi kunci sukses program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Riau. Untuk itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Syahrial Abdi meminta semua pihak berkolaborasi.

Target kolaborasi itu disampaikan dalam rapat Monitoring dan Evaluasi Tahap II di Hotel Pangeran Pekanbaru, Selasa (09/12). Syahrial Abdi menilai pertemuan tersebut sebagai forum strategis.

“Pertemuan ini dilaksanakan sebagai forum strategis untuk menelaah secara menyeluruh hasil pelaksanaan program serta hasil Survei Monitoring dan Evaluasi Tahap II. Melalui rapat ini, kita ingin memperoleh gambaran faktual mengenai progres capaian di lapangan, mengidentifikasi hambatan dan akar persoalan yang dihadapi, dan merumuskan langkah-langkah percepatan yang operasional, terukur, dan dapat segera dijalankan,” katanya, Selasa (9/12/2025).

Berdasarkan data per 2 Desember 2025, jumlah target penerima manfaat Program MBG di Riau tercatat sebanyak 2.010.204 jiwa. Dari jumlah tersebut, realisasi penerima manfaat telah mencapai 905.360 jiwa.

Selain itu, kebutuhan SPPG mencapai 667 unit, yang telah beroperasional terdapat 420 unit.

“Angka ini menunjukkan progres yang baik namun masih memerlukan percepatan bersama untuk memastikan manfaat program diterima secara optimal oleh seluruh sasaran,” jelasnya.

Diungkapkan, hasil simulasi menunjukkan 30-50 persen kebutuhan bahan pangan dapat dipenuhi dari produksi lokal. Dengan begitu, ini dapat mendorong peluang besar bagi UMKM, petani, peternak, hingga nelayan.

“Ketika rantai pasok lokal bergerak, daya beli masyarakat meningkat dan perekonomian daerah tumbuh lebih kuat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Asep Riyadi, memaparkan capaian nasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini memasuki fase implementasi masif di seluruh Indonesia. Ia menerangkan, program ini telah memberikan dampak signifikan, baik dari sisi kesehatan masyarakat maupun pergerakan ekonomi nasional.

“Hingga Oktober 2025, tercatat 12.508 SPPG yang aktif beroperasi. Sebanyak 1,41 miliar porsi makanan telah dibagikan kepada lebih dari 36 juta penerimaan manfaat,” terangnya.

Ia menilai, program MBG juga membawa efek berganda (multiplier effect) dalam sektor ekonomi. Hal itu karena program ini telah melibatkan hampir 19.000 UMKM di berbagai daerah, terutama dalam penyediaan bahan makanan lokal.

Keterlibatan UMKM tersebut menciptakan ekosistem ekonomi baru yang menggerakkan rantai pasok lokal di banyak provinsi. Mulai dari petani sayur, peternak ayam, nelayan, hingga produsen bumbu rumahan, seluruhnya ikut mendapatkan manfaat dari peningkatan permintaan pangan berkualitas.

“Didukung oleh hampir 19.000 UMKM, bahkan diperkirakan menciptakan hampir 1 juta lapangan kerja baru. Dari sisi ekonomi, setiap satu dolar yang diinvestasikan pemerintah dalam program makanan bergizi, diperkirakan mampu memberikan nilai pengembalian antara 5 hingga 37 dolar,” katanya.