46 ribu warga Bener Meriah, Aceh dari enam kecamatan hingga kini masih terisolir. Bantuan ke beberapa kampung diangkut dengan berjalan kaki.
“Mereka terisolasi karena akses jalan darat menuju dan antar wilayah terdampak terputus total, mempersulit upaya penyaluran bantuan dan pemulihan,” kata Kadiskominfo Bener Meriah Ilham Abdi kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).
Daerah terisolir yakni 23 desa di Kecamatan Pintu Rime Gayo dengan jumlah warga 17.138 orang, 10 desa di Gajah Putih dengan warga 10.396 orang, 15 desa di Kecamatan Mesidah yang dihuni 6.325 jiwa. Selain itu, 14 desa di Syiah Utama dengan penduduk 2.799 orang, 7 desa di Mesidah dengan penduduk 6.024 orang dan 4 desa di Timang Gajah dengan warga 3.939 orang.
Menurutnya, kondisi isolasi tersebut menimbulkan kekhawatiran serius terkait ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar. Sejumlah laporan menyebutkan pasokan makanan, bahan bakar, serta kebutuhan penting lainnya seperti susu bayi dan selimut, mulai menipis di beberapa wilayah.
Pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan BNPB disebut terus berupaya keras untuk menjangkau para korban. Ilham menyebutkan, penyaluran bantuan yang idealnya dilakukan melalui jalur darat kini menghadapi tantangan besar.
“Bahkan di beberapa titik, warga harus berjalan kaki sambil memikul logistik untuk dibawa ke kampung mereka,” ujarnya.
Saat ini akses darat ke Bener Meriah belum dapat dilalui mobil maupun truk. Bantuan ke daerah di dataran tinggi Gayo itu dipasok lewat udara menggunakan helikopter maupun pesawat.
“Prioritas utama adalah keselamatan warga dan memastikan seluruh wilayah terdampak dapat segera terjangkau oleh bantuan,” ungkap Ilham.







