5 Fakta Kasus Siswa di Agam Keracunan Diduga Usai Santap Menu MBG

Posted on

Seratusan siswa mulai dari TK hingga SMA di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Para siswa itu mengalami muntah-muntah dan mengeluh sakit perut serta pusing.

Kondisi tersebut terjadi usai para siswa menyantap nasi goreng dari program makan bergizi gratis (MBG). Makanan tersebut sebelumnya dibagikan oleh salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung.

Kini sebagian siswa yang mengalami keracunan sudah diperbolehkan pulang. Sementara sebagian lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Berikut ini infoSumut rangkum sejumlah fakta kasus siswa di Agam keracunan diduga akibat menyantap menu makanan program MBG.

Para siswa mulai dari TK hingga SMA di Kabupaten Agam, Sumbar mengalami keracunan usai menyantap menu nasi goreng dari program MBG, Rabu (1/10/2025). Selain nasi goreng, terdapat telur dadar yang telah diiris-iris, tahu, sayuran dan jeruk.

Menu nasi goreng yang disantap para siswa sebelum mengalami keracunan turut dibenarkan Bupati AgamBenniWarlis.

“Menunya nasi goreng,” kata Benni kepada wartawan, Kamis (2/10/2025).

Usai kasus keracunan menimpa para siswa di Kabupaten Agam, aktivitas di SPPG yang membagikan nasi goreng dihentikan. Meski belum bisa dipastikan penyebab para siswa mengalami keracunan.

“Untuk sementara, aktivitas SPPG itu kita hentikan dulu,” jelas Bupati.

Ia mengatakan, Pemkab Agam akan melakukan penanganan serius atas kejadian itu dan memastikan para korban terlayani dengan baik.

Pada Rabu (1/10/2025) jumlah siswa di Agam yang mengalami keracunan awalnya berjumlah 36 orang. Lalu pada Kamis (2/10/2025) pagi, jumlah korban keracunan yang diduga akibat MBG bertambah menjadi 86 orang.

Sebagian besar masih siswa yang mengalami keracunan menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

“Sampai tadi malam, jumlah anak yang masuk rumah sakit dengan keluhan sakit perut, muntah dan pusing-pusing berjumlah 86 orang,” kata Sekda Agam, Muhammad Luthfi kepada infoSumut di RSUD Lubuk Basung, Kamis (2/10/2025).

Pada Kamis siang hingga pukul 11.39 WIB, jumlahnya tercatat menjadi 108 orang. Ada penambahan 22 orang.

Mereka ada yang dirawat di puskemas dan ada juga yang menjalani perawatan di rumah sakit.

“Jadi, siang ini ada penambahan korban 22 orang. 11 di Puskesmas ini dan 11 lagi di RSUD. Itu laporan sementara, menambah jumlah korban yang sudah tercatat sebelumnya (86),” kata Roza kepada infoSumut di Puskesmas Manggopoh, Kamis siang.

Pada pukul 14.30 WIB, secara keseluruhan, infoSumut mencatat jumlah korban tercatat ada sebanyak 113 orang.

Direktur RSUD Lubuk Basung, dr Riko Krisman menyebut, selain anak sekolah, juga ada orang tua dan guru yang jadi korban keracunan. Hal ini disebabkan ada makanan yang dibawa pulang ke rumah dan dimakan oleh keluarga.

Namun, Riko belum bisa memastikan penyebab keracunan, karena sedang dalam pemeriksaan.

“Sampel sudah kita ambil dan dikirim ke Dinas Kesehatan,” kata Riko, Kamis (2/10/2025).

Pemkab Agam menetapkan kasus keracunan massal yang dipicu menu MBG, sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Sesuai dengan kesepakatan rapat tadi malam, Pak Bupati sudah menetapkan kasus ini sebagai KLB,” jelas Sekda Agam, Muhammad Luthfi kepada infoSumut di RSUD Lubuk Basung, Kamis (2/101/2025).

Menurutnya, penetapan KLB dilakukan sampai kondisi dianggap aman.

“Kita sedang melakukan tracking terhadap sekolah-sekolah yang mendapat suplay makanan (dari SPPG) tersebut. Kita melihat apakah kondisi siswanya ada gejala atau tidak. Kalau ada mungkin kita akan melakukan tindakan lebih lanjut, apakah itu dibawa ke rumah sakit atau akan dilihat kondisinya lebih lanjut,” katanya.

5 Fakta Kasus Siswa di Agam Keracuna Diduga Usai Santap Menu MBG

1. Menu Nasi Goreng

2. Aktivitas SPPG Dihentikan

3. Korban Terus Bertambah

4. Sampel Makanan Dikirim ke Dinkes

5. Pemkab Agam Tetapkan Jadi KLB

Gambar ilustrasi

Pada Kamis siang hingga pukul 11.39 WIB, jumlahnya tercatat menjadi 108 orang. Ada penambahan 22 orang.

Mereka ada yang dirawat di puskemas dan ada juga yang menjalani perawatan di rumah sakit.

“Jadi, siang ini ada penambahan korban 22 orang. 11 di Puskesmas ini dan 11 lagi di RSUD. Itu laporan sementara, menambah jumlah korban yang sudah tercatat sebelumnya (86),” kata Roza kepada infoSumut di Puskesmas Manggopoh, Kamis siang.

Pada pukul 14.30 WIB, secara keseluruhan, infoSumut mencatat jumlah korban tercatat ada sebanyak 113 orang.

Direktur RSUD Lubuk Basung, dr Riko Krisman menyebut, selain anak sekolah, juga ada orang tua dan guru yang jadi korban keracunan. Hal ini disebabkan ada makanan yang dibawa pulang ke rumah dan dimakan oleh keluarga.

Namun, Riko belum bisa memastikan penyebab keracunan, karena sedang dalam pemeriksaan.

“Sampel sudah kita ambil dan dikirim ke Dinas Kesehatan,” kata Riko, Kamis (2/10/2025).

Pemkab Agam menetapkan kasus keracunan massal yang dipicu menu MBG, sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Sesuai dengan kesepakatan rapat tadi malam, Pak Bupati sudah menetapkan kasus ini sebagai KLB,” jelas Sekda Agam, Muhammad Luthfi kepada infoSumut di RSUD Lubuk Basung, Kamis (2/101/2025).

Menurutnya, penetapan KLB dilakukan sampai kondisi dianggap aman.

“Kita sedang melakukan tracking terhadap sekolah-sekolah yang mendapat suplay makanan (dari SPPG) tersebut. Kita melihat apakah kondisi siswanya ada gejala atau tidak. Kalau ada mungkin kita akan melakukan tindakan lebih lanjut, apakah itu dibawa ke rumah sakit atau akan dilihat kondisinya lebih lanjut,” katanya.

4. Sampel Makanan Dikirim ke Dinkes

5. Pemkab Agam Tetapkan Jadi KLB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *