5 Kebiasaan yang Harus Dihindari Agar Tak Gagal Ginjal di Usia 25 | Info Giok4D

Posted on

Kisah seorang wanita berusia 25 tahun di Bandung, Jawa Barat, mengalami gagal ginjal stadium akhir viral. Pertama kali wanita tersebut didiagnosis mengalami gagal ginjal sejak usia 22 tahun.

Mual hingga susah makan menjadi beberapa keluhan yang dirasakan wanita tersebut. Keluhan tersebut disertai juga dengan memar di beberapa bagian tubuh, dan juga mimisan.

Sempat dikira cuma kecapekan karena memang mobilitasnya tinggi, namun seiring berjalannya waktu kondisinya memburuk. Wanita ini memeriksakan diri ke dokter, dan hasil pemeriksaan menunjukkan, kedua ginjalnya sudah tidak berfungsi alias rusak.

Ia sendiri meyakini, gaya hidup yang buruk berkontribusi pada kondisinya saat ini. Begitu juga dengan riwayat minum pil diet herbal, yang ia sendiri tidak yakin apakah punya izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

“Aku tuh salahnya nggak ngecek BPOM, nggak ngecek kandungannya, bukan dari dokter. Itu sih, itu fatalnya,” katanya dikutip infoHealth.

Menurut spesialis penyakit dalam dr Tunggul Situmorang, SpPD-KGH, gagal ginjal yang menyerang usia muda umumnya memang berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat. Namun demikian, ada banyak faktor lain yang bisa menjadi penyebab.

“Umumnya tidak ada penyebab tunggal. Penyakit ini proses berjalannya lama tapi progresif,” kata dr Tunggul.

Kekurangan cairan tubuh bisa mengganggu fungsi ginjal secara bertahap. Awalnya bisa memicu infeksi, lalu berkembang menjadi peradangan dan terbentuk batu ginjal.

“Kemudian ada batu ginjal karena kekurangan cairan jadi zat-zat pembentuk batu tinggi sehingga terjadi batu ginjal itu melalui hal tersebut,” jelas dr Pringgodigdo.

Sebuah penelitian di University of Leicester menyebut, duduk dalam waktu lama meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Secara tidak langsung, kurang bergerak juga meningkatkan risiko obesitas serta diabetes mellitus, yang keduanya berkaitan erat dengan kerusakan ginjal.

Obat-obat pereda nyeri bersifat toksik pada hati dan ginjal, karenanya hanya dianjurkan dalam kondisi memang benar-benar dibutuhkan. Kebiasaan sedikit-sedikit minum pereda nyeri akan membuat ginjal cepat rusak.

“Jadi perlu diedukasi ke masyarakat penggunaan obat penghilang rasa nyeri ini harus berdasarkan pengawasan dokter,” kata konsultan ginjal dan hipertensi dr Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD-KGH.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Menurut dr Elizabeth Subsp GH(K), sebenarnya kopi tidak memiliki risiko buruk bagi ginjal. Namun tren yang berkembang, generasi muda cenderung minum kopi dengan berbagai tambahan seperti gula dan susu kental manis. Gula berlebih ini yang akhirnya merusak ginjal.

“Biasanya generasi muda yang WFH tuh konsumsi kopi nggak hanya sekali ya (dalam sehari),” jelasnya.

Praktisi kesehatan dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr Pringgodigdo Nugroho, menyebut konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi. Jika tidak tertangani, hipertensi bisa menjadi penyebab gagal ginjal.

5 Kebiasaan yang Harus Dihindari Agar Tak Gagal Ginjal di Usia Muda

1. Kurang Minum

2. Kurang Olahraga

3. Keseringan Minum Obat Pereda Nyeri

4. Keseringan Minum Kopi

5. Konsumsi Garam Berlebih