5 Kebiasaan yang Picu Bau Tak Sedap di Rumah, Yuk Hindari!

Posted on

Bau tidak sedap bisa menjadi salah satu indikasi bahwa rumah sedang tidak bersih. Bau ini dapat tercium apabila seseorang berdiri beberapa meter dari sumber bau.

Hadirnya bau di dalam rumah tidak hanya disebabkan oleh pipa saluran yang bocor atau kebocoran gas. Bau juga bisa muncul dari kebiasaan penghuni rumah tersebut.

Biasanya, pemilik rumah telah terbiasa dengan bau itu, bahkan kadang-kadang tidak menyadari bahwa tempat tinggalnya bebau. Situasi ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa berdampak pada kesehatan. Terlebih, beberapa bau juga disebabkan oleh pertumbuhan jamur.

Dikutip infoProperti dari The Spruce berikut beberapa kebiasaan yang bisa memicu munculnya bau tidak sedap.

1. Merokok di Dalam Rumah

Bau rokok bukan hanya tidak sedap, melainkan berbahaya bagi orang yang tidak merokok atau perokok pasif. Bau tersebut bukan seperti angin yang apabila dikibas tangan bisa hilang. Bau tersebut menempel pada pakaian orang yang merokok dan benda di sekitarnya.

“Nikotin dapat menempel pada dinding dan furnitur dan mustahil untuk dihilangkan kecuali oleh jasa pembersihan rumah,” ujar Steve Evans, Pemilik Memphis Maids seperti yang dikutip infocom, Rabu (27/8/2025).

Hal tersebut sangat berbahaya bagi perokok pasif terutama anak-anak, ibu hamil, orang tua, dan penderita asma. Apabila ada anggota keluarga seorang perokok aktif, sebaiknya sampaikan ke mereka agar merokok di luar rumah. Seusai merokok juga jangan langsung berinteraksi dengan anak dan jauhkan anak dari area merokok tersebut.

2. Membiarkan Piring Kotor

Sumber bau selanjutnya yaitu berasal dari dapur, yakni tumpukan piring kotor. Usai memasak atau makan, salah satu kegiatan yang sering ditunda yakni mencuci piring. Sejumlah orang merasa lebih baik jika mencuci piring saat jumlahnya sudah banyak.

Tumpukan cucian kotor di wastafel jika dibiarkan terlalu lama bisa memicu bau tak sedap di rumah. Selain itu, apabila masih ada sisa makanan yang belum dibuang juga bakal menarik cicak, semut, dan serangga lain mendekat.

“Sisa makanan yang tersisa di piring basah menjadi santapan lezat bagi bakteri, melepaskan bau asam dan rawa yang dapat memenuhi dapur lebih cepat dari yang diduga,” ucap Robin Murphy, Presiden Maid Brigade.

3. Memasak Tanpa Ventilasi

Kebiasaan lainnya yaitu saat memasak tetapi dapur minim ventilasi. Alhasil bau masakan bakal menyebar di dalam rumah. Bau itu bakal bercampur dan di area dapur juga pasti terasa hawa panas. Kondisi ini terkadang cukup mengganggu.

Bau tersebut bisa bertambah parah apabila asap panas dari masakan memicu pertumbuhan jamur di dinding dan perabotan. Oleh karena itu, penting untuk mempunyai ventilasi di dapur untuk pertukaran udara.

“Tanpa ventilasi yang baik, bau masakan akan menempel di dinding, lemari, dan perabotan. Bisa jadi masakan hari Senin masih terasa baunya hingga hari Kamis,” jelas Murphy.

4. Membiarkan Handuk Basah

Lembap merupakan faktor utama munculnya jamur. Apabila handuk tercium bau tidak sedap terutama dalam kondisi basah, berarti sudah ada beberapa jamur yang tumbuh di permukaan, tetapi tak kasat mata.

Menurut Murphy, handuk basah tak hanya mengakibatkan bau tidak sedap namun juga bisa mengundang jamur dan bakteri. Pastikan handuk kering kembali sebelum digantung di kamar mandi.

Oleh karena itu, handuk yang sehabis digunakan baik yang basah atau kering wajib untuk digantung di area terbuka dan tersorot matahari. Cahaya matahari dapat menjadi anti bakterial bagi handuk.

5. Tidak Membuka Jendela

Rumah yang jarang membuka jendela biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Jika menjadi kebiasaan, rumah bakal terasa lebih pengap, lembap, dan panas.

Lingkungan tersebut merupakan ciri-ciri tempat hidup jamur. Jendela seharusnya dibuka minimal 30 menit untuk memberikan akses keluar masuk udara.

Kebiasaan Buruk yang Bikin Rumah Bau