Hati atau liver memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh. Hati yang sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dikutip infoHealth dari Times of India, hati ternyata hati juga menangani 500 fungsi penting, termasuk detoksifikasi darah, memecah lemak, dan memproses nutrisi.
Pola hidup yang tidak sehat tanpa disadari dapat membebani kerja dari liver. Terutama soal makanan yang penuh dengan gula, hingga lemak dapat merusak fungsi hati.
Saat seseorang tidak menjaga pola makannya adalah fatty liver atau perlemakan hati. Penyakit ini muncul karena adanya penumpukan berlebih di organ hati.
Seseorang dinyatakan mengalami kondisi ini saat berat organ hati melebihi ukuran normal, yaitu hingga 5-10 persen lebih berat. Penumpukan lemak yang terjadi menyebabkan pengidap fatty liver mengalami gangguan fungsi hati.
Berikut makanan-makanan yang direkomendasikan oleh spesialis gastroenterologi dr Saurabh Sethi, MD, MPH di Harvard dan Stanford untuk mencegah fatty liver.
Biji chia merupakan biji-bijian kecil dari tanaman Salvia hispanica, yang termasuk dalam keluarga tanaman mint. Biji ini kaya akan serat, protein, omega-3, omega-6, vitamin B, kalsium, fosfor, selenium, kalium, zat besi, dan magnesium.
Menurut dr Sethu, biji chia membantu memperlambat penyerapan gula dan menurunkan kadar kolesterol.
Buah-buahan seperti blueberry, raspberry, dan stroberi kaya akan polifenol dan antosianin, yakni senyawa yang telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi hati dan pengurangan peradangan.
Buah ini kaya akan betaine, senyawa yang mendukung jalur detoksifikasi hati mengurangi stres oksidatif. dr Sethi mendukung konsumsi buah bit untuk mereka yang memiliki kondisi fatty liver. Bit dapat dikonsumsi baik secara mentah, dijus, atau dipanggang.
Kopi hitam tanpa gula telah menunjukkan manfaat perlindungan hati dalam berbagai penelitian. Kopi dapat mengurangi risiko fibrosis hati dan meningkatkan kadar enzim.
dr Sethi mengatakan kopi hitam adalah makanan terbaik di antara yang lainnya untuk mengatasi kondisi fatty liver.
Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan gluthatione, yang keduanya mendukung kesehatan hati. Menurut dr Sethi, alpukat berperan dalam menurunkan peradangan dan meningkatkan kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
