Lima remaja terlibat perampokan sepeda motor seorang pria di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), M Ghalib (27). Otak pelaku perampokan itu adalah teman kencan korban, CNA (16).
Kapolsek Medan Baru Kompol Hendrik Aritonang mengatakan perampokan itu terjadi di Jalan DC Barito, Kecamatan Medan Polonia, Jumat (30/5/2025) sekira pukul 02.00 WIB. Dalam kasus ini, ada lima remaja yang ditangkap yang terdiri dari dua perempuan berinisial CNA dan NA (16) serta tiga pelaku lain berinisial SRT (16), MRP (16) dan ASL (16). Kelimanya merupakan warga Medan Johor.
“Dalam pengungkapan ini, sebanyak lima anak yang masih di bawah umur diamankan petugas kepolisian. Kelimanya kini telah ditahan, di mana dua di antaranya perempuan,” kata Hendrik, Rabu (11/6).
Hendrik menyebut korban dan pelaku CNA berjanji untuk bertemu di lokasi kejadian. Namun, setibanya di Jalan DC Barito itu, pelaku CNA malah tidak berada di lokasi, hanya pelaku lainnya. Pada saat kejadian, para pelaku merampok sepeda motor korban.
“Tetapi pada saat mau ditemui, (CNA) nggak berada di situ, dia di Jalan Cinta Karya,” sebutnya.
Atas kejadian itu, korban membuat laporan ke Polsek Medan Baru. Petugas pun menyelidiki laporan itu dan menangkap para pelaku dari lokasi yang berbeda pada Sabtu (7/6) malam.
Rinciannya, pelaku CNA dan NA diamankan saat hendak dugem di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Abdullah Lubis Medan. Sementara tiga pelaku lainnya diamankan di kawasan Medan Johor sekira pukul 22.00 WIB.
“Pada hari Sabtu sekira pukul 19.40 WIB di personel mengamankan pelaku CNA dan NA yang hendak dugem di H7. Kemudian, tim melakukan pengembangan dan pukul 22.00 WIB di Jalan Karya Sari diamankan SRT, MRP dan ASL,” jelasnya.
Mantan Kapolsek Medan Area itu mengatakan para pelaku membawa sepeda motor korban dan menjualnya. Uang itu sebagian digunakan pelaku untuk membayar utang.
“Korban mengalami pencurian dan kekerasan dengan kerugian satu unit sepeda motor. Hasilnya dijual untuk membayar utang piutang, yaitu berupa handphone,” ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Poltak Tambunan mengatakan bahwa pelaku CNA awalnya berkenalan dengan korban lewat aplikasi kencan. Setelah berkenalan, keduanya sudah sempat bertemu. CNA ini, kata Poltak, juga merupakan pacar dari pelaku SRT.
“(Modusnya) iya, ngajak kencan, yang memancing itu si CNA,” kata Poltak saat dikonfirmasi.
Poltak menyebut aksi itu sudah lebih dulu direncanakan para pelaku atas inisiatif pelaku CNA. Niat jahat itu muncul saat kelimanya bertemu dan membahas soal hp salah satu pelaku yang belum ditebus.
Pelaku CNA lalu menawarkan kepada pelaku lain untuk merampok korban, teman kencannya.
“Awalnya, (kenal) melalui aplikasi, jumpa sekali. Dua minggu kemudian, duduk sama orang ini lima di gang dekat rumah orang itu. Cerita hp lah, hp kawan mereka itu belum ditebus, Rp 1,3 juta. Terus kata si CNA ‘ini ada cowok, ku pancing dia pasti datang, nanti kalian ambil motornya’,” ujarnya.
Mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Area itu menyebut saat kejadian para pelaku juga membawa parang. Selain itu, pelaku juga sempat memukul korban menggunakan batu. Berdasarkan keterangan pelaku, mereka baru pertama kali melakukan aksi tersebut.
“Mereka setelah berhasil (menjual motor), nginap di hotel seminggu, uang itu beli pakaian dan yang lain,” pungkasnya.