Tim SAR tidak lagi menemukan korban selamat lain di balik puing bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo hingga Kamis malam ini. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sebelumnya mengatakan diperkirakan masih ada 59 orang yang belum ditemukan.
“Sekarang yang masih hilang, yang ada datanya, yang ada fotonya itu sementara terdata 59 orang,” kata Suharyanto melansir infoJatim, Kamis (2/10/2025).
5 alat berat berupa crane sudah dikerahkan ke lokasi reruntuhan bangunan musala pada siang tadi. Crane dikerahkan tim pencarian sebelum waktu emas atau golden time penyelamatan korban yakni 72 jam atau 3 hari belum berakhir tadi siang.
SAR Mission Coordinator (SMC) Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menyebutkan crane digunakan setelah tim rescue BASARNAS melaksanakan rangkaian asesmen hingga tiga fase sejak Rabu (1/10) malam.
Bramantyo menyebut, pada fase pertama tim melakukan pengecekan tanda-tanda kehidupan di Site A1, A2, dan A3 dengan cara memanggil korban secara bergantian. Namun hasilnya nihil.
Pada fase kedua, tim menggunakan search camera yang menjangkau celah hingga kedalaman 5 meter. Hasilnya juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan.
Kemudian pada fase ketiga asesmen dilakukan dengan wall scan suffer 400 untuk mendeteksi keberadaan orang di balik reruntuhan dinding beton. Hasil pemeriksaan itu juga tidak menemukan adanya tanda napas maupun denyut nadi.
Bukan cuma itu, tim rescue BASARNAS juga telah menggunakan multi search seismic scanner. Peralatan ini berfungsi menangkap getaran dan suara kecil dari dalam reruntuhan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya korban hidup.
“Selama proses asesmen dan re-asesmen, area lokasi reruntuhan disterilisasi agar tidak ada suara tambahan yang memengaruhi hasil deteksi,” kata Bramantyo, Kamis (2/10/2025).
Artikel ini sudah tayang di infoJatim, baca selengkapnya di .
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.