Penyumbatan arteri sering kali berkembang secara diam-diam tanpa gejala yang jelas, hingga akhirnya memicu masalah serius seperti serangan jantung atau stroke. Banyak orang tidak menyadari bahwa rasa lelah berlebihan, nyeri ringan di dada, atau kesemutan di kaki bisa menjadi tanda awal terganggunya aliran darah ke jantung.
Padahal, mengenali gejala sejak dini bisa menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi yang lebih fatal. Jika akhir-akhir ini kamu sering merasakan keluhan yang tak biasa, jangan anggap sepele.
Bisa jadi tubuhmu mungkin sedang memberi sinyal bahwa ada masalah pada sistem peredaran darah. Dikutip infoHealth dari laman Times of India, berikut enam gejala penyumbatan arteri yang sering diabaikan, tetapi bisa menjadi peringatan dini terhadap risiko penyakit jantung.
Penyakit Arteri Perifier (PAD) merupakan kondisi medis yang berkembang saat arteri di kaki tersumbat atau menyempit, sehingga menyebabkan kram kaki saat berolahraga dan hilang setelah beristirahat. Berkurangnya aliran darah ke otot kaki menyebabkan kelelahan otot, sensasi terbakar, dan kram saat beraktivitas fisik.
Rasa sakitnya mempengaruhi bagian bawah tubuh, seperti betis, paha, dan bokong sebelum akhirnya memburuk dan membatasi jalan berjalan. Apabila kram kaki berulang dan hilang setelah istirahat, segera periksakan kesehatan arteri kaki ke dokter.
Berkurangnya aliran darah melalui arteri yang tersumbat menyebabkan kerusakan saraf dan otot, sehingga menyebabkan mati rasa serta kelemahan pada lengan dan kaki. Kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi ke saraf menghasilkan sinyal abnormal yang menyebabkan sensasi kesemutan, kelemahan otot, dan rasa berat. Gejala ini bisa menghambat aktivitas sehari-hari, sekaligus meningkatkan risiko jatuh.
Kulit di kaki tidak bisa pulih dengan baik karena berkurangnya sirkulasi darah akibat penyumbatan arteri. Luka yang sembuh lama di area aliran darah terbatas bisa menyebabkan risiko infeksi dan gangren yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Kaki akan mengalami luka terbuka yang terus menerus dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Tenaga medis profesional perlu memeriksa luka segera, jika tidak maka bisa mengakibatkan kerusakan jaringan parah.
Perbedaan suhu atau warna kulit di antara lengan dan kaki menandakan penyumbatan arteri. Rasa dingin serta pucat atau kebiruan pada salah satu lengan atau kaki dibanding yang lain mengindikasikan adanya gangguan sirkulasi darah akibat penyempitan atau penyumbatan arteri. Segera konsultasikan ke dokter.
“Arteri yang tersumbat tidak selalu menunjukkan gejala yang signifikan. Seringkali, tubuh memberikan peringatan halus, tapi kita menganggapnya sebagai kelelahan biasa atau penuaan. Oleh sebab itu, semakin penting untuk memperhatikan tanda-tanda ini,” kata Dr Kapadia.
Tanda pertama dari penyumbatan arteri yaitu nyeri dada atau angina. Kondisi ini terjadi karena jantung yang lemah membutuhkan tambahan darah kaya oksigen selama aktivitas fisik, yang memicu gejala nyeri dada.
Berkurangnya aliran darah melalui arteri yang menyempit menciptakan sensasi tekanan di dada, yang terasa seperti diremas atau dibebani berat. Sensasi nyeri bisa menyebar ke lengan kiri, bahu, rahang, dan punggung, meski bisa juga terjadi di kedua sisi.
Rasa nyeri akan hilang ketika beristirahat, namun nyeri yang terus menerus bahkan saat beristirahat bisa mengindikasikan serangan jantung yang membutuhkan pertolongan medis darurat.
Selanjutnya adalah sesak napas dan kelelahan tanpa sebab jelas. Hal tersebut terjadi karena jantung membutuhkan lebih banyak darah kaya oksigen supaya berfungsi dengan baik.
Gejala ini mulai terasa saat melakukan aktivitas ringan dan ketika diam. Jantung mengalami peningkatan tekanan saat pasokan darah dan oksigen menjadi tidak mencukupi. Penyempitan arteri yang menyebabkan munculnya gejala-gejala tersebut.







