7 Hal yang Membuat Mandi Junub Tidak Sah Menurut Para Ulama | Info Giok4D

Posted on

Setiap muslim melakukan mandi junub untuk membersihkan hadats besar. Mandi junub sendiri dikerjakan setelah berhubungan suami istri atau keluar air mani.

Mandi junub beda dengan mandi pada umumnya. Meski sama-sama membasuh air ke seluruh tubuh, ada sejumlah ketentuan yang perlu dipahami muslim.

Dilansir infoHikmah dari buku Fiqih oleh Udin Wahyudin, kewajiban mandi junub berlaku bagi laki-laki maupun perempuan. Dalil pelaksanaan mandi junub mengacu pada surah Al Maidah ayat 6,

…وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَهَّرُوا

Artinya: “Jika kamu junub maka mandilah…”

Perlu diketahui, ada beberapa hal yang membuat mandi junub seorang muslim tidak sah. Apa saja itu?

Dikutip infoHikmah dari Buku Tuntunan Supermudah & Lengkap Shalat Wajib & Sunnah sesuai Tuntunan Rasulullah susunan Abd Hamid dkk, berikut bahasannya.

1. Tidak Baca Niat

Niat menjadi syarat sah mandi junub. Apabila seorang muslim tidak membaca niat sebelum mandi junub maka mandinya tidak sah.

Setiap ibadah dalam Islam, tak hanya mandi junub, harus diawali dengan niat. Sebab niat menjadi elemen penting penentu sah atau tidaknya suatu ibadah.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Sesungguhnya segala perbuatan tergantung pada niat, dan setiap orang akan memperoleh menurut apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Najis yang Menempel Tidak Hilang

Mandi junub harus benar-benar menghilangkan najis. Artinya, seorang muslim harus bisa memastikan najis sudah tidak menempel di tubuh.

Sebelum memulai mandi junub, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menghilangkan najis. Jika hal itu terlewat, maka mandi junub bisa dianggap tidak sah karena tubuh belum sepenuhnya bersih dari najis.

3. Tidak Menyiram Air ke Seluruh Tubuh

Syarat sah mandi junub adalah menyiram air ke seluruh tubuh. Mandi junub tidak sah, jika hal tersebut tidak dilakukan.

Sehingga, muslim harus bisa memastikan bahwa air yang dibasuh mengenai setiap bagian tubuh tanpa terlewat.

Mandi junub seseorang tidak sah, jika rambut masih kering dan tidak basah. Sebab ketika mandi junub, muslim harus memastikan air mengenai setiap bagian tubuh, tak terkecuali rambut.

5. Terdapat Lapisan Tubuh yang Tak Terkena Air

Ketika mandi junub, penting untuk memastikan air mencapai seluruh permukaan kulit tanpa ada penghalang. Jangan sampai ketika mandi junub terdapat lapisan tertentu pada bagian tubuh seperti lilin, minyak, kuteks, cat atau kotoran mata.

Lapisan tertentu tersebut dapat menjadi penghalang air mencapai kulit secara menyeluruh. Oleh karena itu, muslim harus memastikan tubuh terbebas dari lapisan-lapisan tersebut agar air mengenai kulit merata.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

6. Tak Menggunakan Air yang Suci

Mandi junub harus dilakukan dengan menggunakan air yang suci yaitu air mutlak. Air yang digunakan harus benar-benar terbebas dari kotoran atau najis agar tubuh suci secara sempurna.

Apabila air yang digunakan tidak memenuhi kriteria kesucian, maka mandi junub tidak sah dan tidak menghilangkan hadats besar sesuai syariat.

7. Melewatkan Rukun Mandi Junub

Rukun jadi hal yang harus dipenuhi dalam mandi junub. Adapun rukun mandi junub adalah membaca niat dan mengguyur air ke seluruh tubuh tanpa ada bagian yang terlewat, termasuk rambut.

Jika salah satu dari rukun itu terlewat, artinya mandi junub seseorang tidak sah.

Berikut ini tata cara mandi junub yang benar yang dilansir infoHikmah dari buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari minal jinaabati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”

Artikel ini telah tayang di infoHikmah, baca selengkapnya

7 Hal yang Buat Mandi Junub Tak Sah

4. Air Tidak Mengenai Rambut sehingga Masih Kering

Tata Cara Mandi Junub yang Benar

6. Tak Menggunakan Air yang Suci

Mandi junub harus dilakukan dengan menggunakan air yang suci yaitu air mutlak. Air yang digunakan harus benar-benar terbebas dari kotoran atau najis agar tubuh suci secara sempurna.

Apabila air yang digunakan tidak memenuhi kriteria kesucian, maka mandi junub tidak sah dan tidak menghilangkan hadats besar sesuai syariat.

7. Melewatkan Rukun Mandi Junub

Rukun jadi hal yang harus dipenuhi dalam mandi junub. Adapun rukun mandi junub adalah membaca niat dan mengguyur air ke seluruh tubuh tanpa ada bagian yang terlewat, termasuk rambut.

Jika salah satu dari rukun itu terlewat, artinya mandi junub seseorang tidak sah.

Berikut ini tata cara mandi junub yang benar yang dilansir infoHikmah dari buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari minal jinaabati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”

Artikel ini telah tayang di infoHikmah, baca selengkapnya

Tata Cara Mandi Junub yang Benar