71 Ribu Orang di New York Positif ‘Super Flu’ dalam Sepekan

Posted on

Kasus flu terbanyak dalam satu minggu terjadi di New York baru-baru ini. Peningkatan kasus ini membuat lonjakan pasien rawat inap sehingga pihak rumah sakit kewalahan.

“Ini menunjukkan bahwa musim flu tahun ini lebih parah di New York, dan kita bahkan belum mendekati puncaknya,” kata Komisaris Kesehatan New York Dr James McDonald dalam keterangannya dikutip infoHealth dari CBS News, Minggu (28/12/2025).

Tercatat ada 71.123 kasus baru selama tujuh hari pada periode 14-20 Desember di New York. Terjadi lonjakan 38 persen jumlah kasus flu dari minggu ke minggu yang dikonfirmasi laboratorium.

Untuk rawat inap di rumah sakit akibat flu, terjadi peningkatan 63 persen di seluruh negara bagian. Total ada 3.666 pasien dari 2.251 pada minggu sebelumnya.

Para ahli kesehatan masyarakat mendesak warga New York untuk divaksinasi dan tinggal di rumah ketika sakit. Mereka mengingatkan hal yang buruk masih mungkin saja terjadi di masa yang akan datang.

Subklade K, varian terbaru dari flu ini, adalah varian dari virus influenza A H3N2 yang mendominasi musim flu. Virus ini bertanggung jawab atas lebih dari setengah kasus flu di AS hingga pertengahan November.

“Musim flu kali ini bukan main-main. Kami melihat lebih banyak kasus daripada yang kami perkirakan untuk waktu seperti ini,” kata Dr. Amanda Kravitz, seorang dokter anak di Weill Cornell Medicine di New York, kepada CBS Mornings.

Seringkali virus H3N2 ini disertai gejala yang lebih parah dibandingkan infeksi pernapasan umum.

Jika tidak diobati, strain baru ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi telinga dan sinus, bronkitis, pneumonia, dan bahkan kematian. Selain gejala yang lebih buruk dari biasanya, kekhawatiran terbesar adalah peningkatan risiko rawat inap.