Benarkah Roti Gandum Sehat untuk Diet? Ahli Gizi Beberkan Faktanya

Posted on

Roti gandum dianggap lebih sehat karena mengandung tinggi dan sering dianggap baik untuk orang diet. Ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar loh!

Informasi ini juga sering muncul di media social, di mana roti putih dianggap berbahaya dan disebut-sebut bisa meningkatkan risiko penyakit serius. Karena itu banyak yang akhirnya memilih roti gandum tanpa memahami konteks nutrisi secara menyeluruh.

Dikutip siliconartists dari Mayo Clinic, Ahli gizi terdaftar, Miranda Galati, menjelaskan fakta sebenarnya. Ia menyebut tidak semua jenis roti gandum dibuat dengan cara yang sama.

Karena itu masyarakat yang ingin membeli harus melihat label sehat pada produk ini, kemudian ditelaah dengan lebih kritis. Mari pahami serba-serbi roti gandum untuk diet, terutama jika kamu menjadikannya sebagai bagian menu makanan pokok dalam program penurunan berat badan.

Roti gandum utuh dibuat dari biji-bijian yang tidak mengalami proses penggilingan secara penuh seperti pada roti putih. Ini berarti roti gandum masih mengandung bagian bran (kulit luar) dan germ (inti biji) yang kaya serat, protein, dan berbagai vitamin penting seperti B-kompleks dan vitamin A.

Miranda menambahkan roti dari biji-bijian utuh cenderung lebih mengenyangkan dan memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan roti putih. “Sementara biji-bijian olahan adalah biji-bijian yang biasanya telah dibuang kulit arinya atau lembaganya. Hal itu dapat mengurangi kandungan nutrisi dan membuatnya kurang mengenyangkan,” kata Galati, dilansir dari USA TODAY.

Mikronutrien dan kandungan serat bisa membantu mengatur kadar gula darah dan mendukung kesehatan pencernaan. Ini merupakan faktor penting dalam penurunan berat badan.

Roti gandum memang mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan roti putih. Namun produk ini sering kali dibanderol dengan harga yang lebih mahal sehingga tidak semua orang memiliki akses yang mudah terhadapnya.

Selain itu, tidak semua roti berlabel ‘gandum utuh’ benar-benar terbuat dari 100% whole grain. Beberapa produk mencampurnya dengan tepung olahan yang mengurangi manfaat nutrisinya.

Untuk itu, penting bagi kamu membaca label kemasan dengan cermat dan mencari produk yang mencantumkan ‘whole wheat’ atau ‘100% whole grain’ sebagai bahan utama. Galati menambahkan bahwa yang paling penting juga membangun pola makan seimbang dan berkelanjutan, bukan terobsesi pada satu jenis makanan sebagai kunci utama kesuksesan diet.

“Semuanya tentang keseimbangan. Pilihlah biji-bijian yang sedikit diolah sebagian besar waktu tapi pastikan untuk menyisakan ruang bagi hal-hal yang menyenangkan agar diet Anda agar berkelanjutan,” tambah Galati.

Roti putih sering kali mendapatkan reputasi buruk, faktanya, tidak semua klaim negatif tersebut didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Dalam banyak kasus, anggapan bahwa roti putih menyebabkan berbagai penyakit kronis berasal dari kesalahan memahami korelasi dan sebab-akibat.

Konsumsi roti putih dalam jumlah wajar kecil kemungkinannya menyebabkan gangguan kesehatan. Galati menekankan pentingnya konteks dalam memilih makanan.

Menurutnya, roti putih bisa tetap menjadi bagian dari diet sehat selama dikonsumsi secara seimbang. Pilihan makanan terbaik seharusnya mempertimbangkan faktor seperti anggaran, budaya, preferensi rasa, dan tujuan kesehatan sekarang, bukan hanya berdasarkan stigma atau tren sesaat di media sosial.

“Sungguh menakjubkan untuk membuat pilihan yang lebih padat nutrisi jika memungkinkan, tapi memilih opsi yang lebih praktis juga tidak selalu merupakan hal buruk. Sebagai ahli diet terdaftar yang ingin Anda membangun gaya hidup sehat jangka panjang, saya sarankan untuk membuang gagasan bahwa ada versi paling sehat dari apa pun,” pungkas Galati.

Roti Gandum Baik untuk Diet. Baca Halaman Berikutnya…

Berdasarkan pedoman dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), disarankan agar setidaknya setengah dari asupan biji-bijian harian berasal dari biji-bijian utuh. Namun ini bukan berarti biji-bijian olahan seperti yang ada dalam roti putih harus dihindari sepenuhnya.

Justru pendekatan yang fleksibel dan seimbang lebih disarankan untuk mempertahankan pola makan sehat dalam jangka panjang. Galati menegaskan bahwa tidak perlu mengejar kesempurnaan dalam pola makan.

Pilihlah roti gandum utuh untuk diet jika memungkinkan, tapi tidak masalah menikmati roti putih sesekali. Tujuan utamanya adalah menciptakan gaya hidup yang sehat dan realistis, bukan penuh tekanan atau rasa bersalah.

Jadi, apakah roti gandum benar-benar sehat untuk diet? Jawabannya iya, tapi dengan catatan kandungannya benar-benar 100% gandum utuh.

Roti gandum bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan roti putih karena kandungan serat dan nutrisinya lebih tinggi. Namun memilih roti sebagai bagian dari diet sebaiknya tidak hanya didasarkan pada label ‘gandum utuh’, tapi juga pada kebutuhan dan kenyamanan masing-masing.

Dibandingkan fokus pada mana roti yang lebih sehat, alangkah baiknya jika kita melihat keseluruhan pola makan dan gaya hidup.

Benarkah Roti Gandum Bagus untuk Diet?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *