Warga Medan Utara pasti tidak asing dengan nama tikungan maut di Kecamatan Medan Marelan. Konon, banyak pengendara yang sering jadi korban kecelakaan di kawasan ini.
Tim infoSumut mencoba mendatangi titik tikungan maut pada Rabu (18/6/2025) sore. Lokasinya berada di simpang tiga antara Jalan Veteran dan Jalan Paku, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan.
Tikungan maut ini berbentuk lengkungan S yang cukup tajam. Pengendara dari arah Jalan Veteran harus mengurangi kecepatan begitu tiba di pertigaan tikungan maut ini.
Lantas, kenapa disebut tikungan maut?
Banyak warga setempat yang menyebutnya tikungan maut lantaran dulunya sering menelan banyak korban kecelakaan.
“Tikungan maut ini dibilang karena sering banyak kecelakaan, ada pun yang meninggal pas lewat simpang ini,” ungkap warga Medan Marelan Dara kepada infoSumut.
Dara juga membeberkan bahwa selain lokasinya yang cukup berbahaya, ternyata ada cerita mistis di baliknya. Konon kabarnya, dulu ada pohon tua besar yang sering dikaitkan dengan horornya tikungan maut ini.
“Dulu di simpang ini, ada pohon besar di Jalan Paku. Katanya ada penunggu kuntilanak di situ yang buat sering kecelakaan. Kalau udah malam seram lah lewat sini, apalagi Marelan kan seramai sekarang,” ujarnya.
“Warga sini juga beberapa kali dinampakkan ada cewek bergantung di pohon itu. Ada katanya juga yang kecelakaan sebelumnya lihat penampakan di situ, macam-macam lah,” lanjut Dara.
Namun, pohon besar tersebut kabarnya sudah ditebang beberapa tahun lalu. Warga pun mengklaim bahwa semenjak pohon tersebut ditebang, angka kecelakaan di kawasan tersebut berkurang.
“Dulu sering kali hampir tiap hari ada aja kecelakaan di situ, tapi aneh juga ya, pas pohon itu ditebang enggak sering tapi ada lah beberapa kali. Udah enggak ada lagi penunggunya mungkin,” kata Dara.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Antropolog Sumut Erond L Damanik mengungkapkan bahwa banyaknya kecelakaan di tikungan maut ini tidak heran banyak masyarakat yang beranggapan tentang hal mistis.
“Mungkin karena sering tabrakan dan juga tidak bisa terjawab di pikiran banyak orang, maka selalu dikaitkan dengan hal mistis bahwa tikungan itu maut, angker, ataupun ada penjaganya. Itu sah-sah saja, walaupun sebenarnya belum pasti dan sangat mungkin tidak pasti,” ungkap Erond.
Lebih lanjut, Erond menilai bahwa banyaknya kecelakaan tersebut terjadi lantaran kondisi infrastruktur tikungan yang tidak normal.
“Semua kalau itu kecelakaan atau korban itu bermula dari ketidakhati-hatian, boleh jadi kita memang ugal-ugalan, tidak memahami kondisi jalan yang sedang dilalui. Kalau saya lihat struktur jalannya, jalan di Marelan itu cukup luas lebih dari 7 meter, hanya saja karena tikungan itu jaraknya singkat dari tikungan pertama dan kedua bisa buat gugup apalagi kondisi pengendara tidak fit,” jelas Erond.
“Saya kira yang membuat banyaknya kecelakaan itu jarak tikungan yang tidak terlalu jauh antara tikungan pertama dan kedua kurang dari 10 meter. Cuma karena sering kecelakaan ada yang meninggal, cacat permanen, luka-luka ya jadi banyak mengaitkan sebagai tikungan maut,” lanjutnya.