Aksi Keji Pria di Siantar Bunuh Pacar Pakai Obeng gegara Cemburu

Posted on

Seorang pria Johan Sitorus (30) diduga membunuh pacarnya Juliana Lumban Toruan (27) menggunakan obeng. Aksi yang terjadi di Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), itu diduga terjadi karena rasa cemburu.

Korban ditemukan di kamar kos-kosan bekas hotel di Jalan Bah Binonom, Kecamatan Siantar Utara. Kepolisian tiba di lokasi pada Sabtu (21/6/2025) pukul 19.00 WIB.

“Itu sekitar pukul 7 malam kami ke TKP. Penemuannya di kamar pelaku di lantai 2. Kondisinya sudah mengalami pembusukan, sudah ada bau,” kata Sandi Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar Iptu Sandi Riz Akbar kepada infoSumut, Minggu (22/6/2025).

Terungkapnya kasus ini berawal saat keluarga korban melapor ke Polsek Siantar Utara karena anggota keluarganya hilang. Polisi lalu bersama keluarga korban mendatangi kos-kosan tersebut dan menemukan korban telah terbujur kaku.

“Pada saat masuk kos, ditemukan lah si korban dalam posisi meninggal dan sudah menjadi mayat. Pelaku diamankan di kos itu juga, sempat mau kabur pada saat keluarga dan polisi ke situ,” ujarnya.

Johan yang ditangkap langsung dibawa ke Polres Pematangsiantar. Pelaku diduga melakukan aksinya menggunakan obeng berdasarkan luka tusuk yang ada di bagian leher korban.

“Pelaku membunuh dengan menggunakan senjata tajam, kalau berdasarkan hasil pengakuan (pelaku) berupa obeng. Hasil autopsi luka tusuk pada leher hingga menembus tenggorokan, sehingga mengakibatkan terganggunya pernafasan dan mengakibatkan mati lemas. Dia menusuk leher dan mendekap tangan korban supaya tidak meronta-ronta,” sebutnya.

Korban dan pelaku memiliki hubungan asmara. Keduanya sudah berpacaran selama 7 tahun.

“Mereka sudah pacaran 7 tahun, sudah lama. Tinggal bareng, kami ke sana ada pakaian korban,” jelasnya.

Sandi mengungkap jika pelaku melakukan aksinya karena cemburu. Rasa cemburu itu muncul usai pelaku melihat handphone korban.

“Pada intinya, dibakar rasa cemburu,” sebut Sandi.

“Cemburu karena pada saat korban tidur, dibuka hp korban, ada chat dengan pria,” imbuhnya.

Hasil autopsi, korban diperkirakan telah tewas sekitar 2-3 hari. “Dari hasil autopsi itu, waktu kematian diperkirakan 2-3 sebelum diautopsi,” tutur Sandi.

Sandi mengatakan pelaku menghabisinya nyawa korban di kos-kosan itu. Setelah membunuh korban, pelaku tinggal bersama dengan jasad korban di kamar tersebut.

“Tinggal sama mayat itu. (Dieksekusi) di kamar kos-kosan,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *