Host live pornografi yang digerebek petugas kepolisian di salah satu kos VIP di Deli Serdang, Yudhi Wibowo Sianturi (36) mengaku ada lima orang yang menjadi pemeran di live konten asusila tersebut. Dari kelima orang itu, ada yang merupakan pasangan suami istri (pasutri).
“Selama enam bulan, talent ada lima orang. Talent selebihnya orang dewasa dan suami istri,” kata pelaku Yudhi saat diwawancarai petugas kepolisian di Polda Sumut, Senin (23/6/2025).
Selain pasutri, Yudhi menyebut ada juga anak di bawah umur yang dijadikan pemeran. Anak berinisial MGOS (15) ini sudah lebih dulu ditangkap petugas kepolisian.
Dia mengungkapkan bahwa ada juga yang mengirimkan pesan kepadanya agar menjadi pemain.
“Yang lain kadang kirim pesan, mau naik (jadi pemain), kalau anak di bawah umur cuman satu,” sebutnya.
Dirresiber Polda Sumut Kombes Doni Sembiring mengatakan pihaknya masih mendalami jumlah pemeran live porno ini. Termasuk juga mendalami apakah konten pornografi itu dijual ke pihak lain.
“Tetapi akan kita dalami lagi seberapa banyak korban yang digunakan, dipekerjakan pelaku YWS tersebut. (Soal kemungkinan konten dijual) untuk sementara belum bisa kita sampaikan karena masih ranah penyelidikan dan penyidikan kami,” ujarnya.
Doni mengatakan pelaku Yudhi ditangkap di Pekanbaru pada 17 Juni 2025. Sebelum ditangkap, pelaku sudah sempat melarikan diri.
“Sebagaimana tanggal 14 April 2025 lalu telah kita ungkap (soal kasus live porno). Namun, untuk pelaku host-nya yang membuat dari pada kegiatan itu melarikan diri. Dengan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya kita bisa menangkap pelaku YWS,” jelasnya.
Doni menyebut pelaku memiliki lima akun TikTok di antaranya @presidenmangkok dan @ketuamangkok. Akun-akun tersebut telah di-banned.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah mengajukan pemblokiran akun Tevi yang digunakan pelaku untuk live porno.
Dari hasil penyelidikan, aksi ini telah dilakukan sindikat tersebut sejak November 2024 hingga digerebek pada 14 April 2025.
“Jadi kita lihat ini sudah lama tersangka melaksanakan live dengan mengikutsertakan anak di bawah umur. Ini kejahatan yang sangat rentan,” jelasnya.
Saat ini, pelaku Yudhi telah diamankan di Polda Sumut. Pihak kepolisian tengah mendalami sindikat itu.
Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut membongkar praktik pornografi secara live streaming dari salah satu aplikasi yang melibatkan seorang remaja di Kabupaten Deli Serdang. Aksi itu direkam para pelaku di salah satu rumah kos VIP.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menyebut para pelaku diamankan dari salah satu rumah kos VIP di Kecamatan Percut Sei Tuan, Senin (14/4). Kos ini memang disewa para pelaku sebagai tempat untuk live konten pornografi tersebut.
“Direktorat Siber Polda Sumut pada 14 April sekira pukul 22.30 WIB melakukan penggerebekan terhadap salah satu kos VIP di daerah Tembung, Deli Serdang,” kata Ferry saat konferensi pers di Polda Sumut, Rabu (16/4).
Usai ditangkap, ketiganya diboyong ke Polda Sumut untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Adapun ketiga pelaku, yakni RA (25), RPL (19) dan MGOS (15).
Pelaku RA berperan sebagai germo untuk mencari talent dan yang berhubungan langsung dengan host salah satu akun TikTok. Sedangkan dua pelaku lainnya berperan sebagai pemain.
Kasubdit 2 Ditressiber Polda Sumut Kompol Anggi Siahaan mengatakan pengungkapan itu berawal dari patroli siber yang dilakukan oleh pihaknya di aplikasi TikTok. Di akun TikTok itu, host berinisial YWS (Yudhi) alias Ketua Mangkok (35) mempromosikan ID (identitas digital) aplikasi Tevi, aplikasi para pelaku melakukan live streaming pornografi itu.
Setelah mengklik ID itu, penonton akan dialihkan ke aplikasi Tevi. Lalu, para pelaku melakukan konten berhubungan badan secara live.
Anggi menyebut para pemain dan germo ini dibayar Rp 700 ribu oleh pelaku berinisial YWS (Yudhi) untuk sekali main. Uang itu diberikan kepada germo inisial RA lalu dibagikan kepada para pemain.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“Informasi juga dari germo bahwa dibayar oleh host yang sampai saat ini masih dalam pengejaran kami. Dibayar Rp 700 ribu sekali main, Rp 700 ribu itu nanti oleh germo inisial RA itu dibagi ke talent cowok dan cewek,” ujarnya.