KPK menemukan uang Rp 2,8 miliar dan senjata api (senpi) saat menggeledah rumah Kepala Dinas (Kadis) PUPR Sumut nonaktif Topan Ginting (TOP) terkait kasus dugaan korupsi proyek jalan. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution mengatakan jika Topan Ginting merupakan Ketua Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Medan.
“Nanti kalau dibilang saya tahu, nanti dibilangnya tahu banget, tapi setahu saya ya, saya dulu sampai hari ini masih Ketua Harian Perbakin Sumatera Utara, Ketua Perbakin Sumatera Utara dulu Pak Pangdam dulu ya, itu Ketua Perbakin Medan itu ditunjuk Pak Topan setahu saya,” kata Bobby Nasution di Kantor Gubsu, Kamis (3/7/2025).
Namun Bobby mengaku tidak tahu jumlah senjata yang dimiliki Topan. Namun dia mengetahui jika Topan ditunjuk sebagai Ketua Perbakin Medan.
“Tapi kalau kepemilikan senjata ada berapa banyak, saya tidak tahu, tapi setahu saya beliau itu Pak Pangdam pernah menunjuk Pak Topan sebagai Ketua Perbakin Medan, tapi jumlah senjatanya tidak tahu,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, KPK menggeledah rumah Kepala Dinas (Kadis) PUPR Sumut nonaktif Topan Ginting (TOP) terkait kasus dugaan korupsi proyek jalan di Mandailing Natal (Madina). Dalam penggeledahan itu, KPK menemukan uang senilai Rp2,8 miliar dan juga senjata api (senpi).
“Dalam penggeledahan tersebut tim mengamankan sejumlah uang senilai sekitar Rp2,8 miliar dan juga mengamankan 2 senjata api yang tentu nanti akan dikoordinasikan oleh KPK dengan pihak kepolisian,” kata jubir KPK Budi Prasetyo di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/7), melansir infoNews.
Budi menerangkan senjata api yang ditemukan tersebut berupa pistol hingga senapan angin beserta amunisinya. Asal usul senjata api tersebut bakal dikoordinasikan KPK dengan kepolisian.
“Untuk jenisnya yang pertama pistol baretta dengan amunisi 7 butir dan jenis kedua senapan angin dengan jumlah amunisi air gun, sejumlah 2 pax,” kata dia.
“Ditemukan uang cash sejumlah 28 pak dengan nilai total Rp 2,8 miliar,” tambahnya.
KPK diketahui melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi proyek jalan di Mandailing Natal, Sumut. Salah satu lokasi yang digeledah adalah rumah Kadis PUPR Sumut nonaktif Topan Ginting.
“Saat ini tim masih melakukan rangkaian kegiatan penggeledahan di beberapa titik, di wilayah Sumatera Utara,” kata Budi.
Dalam kasus ini, Topan diduga mengatur perusahaan swasta pemenang lelang untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Berikut lima orang tersangka dalam kasus ini:
– Topan Ginting (TOP), Kadis PUPR Provinsi Sumut
– Rasuli Efendi Siregar (RES), Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut
– Heliyanto (HEL), PPK Satker PJN Wilayah I Sumut
– M Akhirun Pilang (KIR), Dirut PT DNG
– M Rayhan Dulasmi Pilang (RAY), Direktur PT RN.