Ini Penyebab dan Proses Terjadinya Bersin Pada Manusia, Yuk Dicek!

Posted on

Bersin merupakan hembusan udara kuat dari paru-paru yang keluar melalui hidung dan mulut. Umumnya, bersin terjadi tanpa disadari. Seseorang tidak dapat mengatur kapan bersin akan muncul, sehingga sebaiknya bersin tidak ditahan.

Saat bersin, tubuh mengeluarkan zat-zat pengganggu seperti debu, kotoran, dan serbuk sari dari hidung atau tenggorokan. Ini menjadi cara alami tubuh untuk membersihkan hal-hal yang berpotensi menyebabkan penyakit atau memicu peradangan.

Lalu, apa penyebab dan proses terjadinya bersin pada seseorang? berikut ulasannya.

Dilansir infoHealth dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa penyebab seseorang bersin:

Stres dan emosi juga bisa memicu bersin. Saat seseorang stres, tubuh bakal mengeluarkan hormon dan zat kimia, termasuk histamin. Histamin yang naik bisa memicu bersin dan gejala alergi lainnya seperti biduran dan mata gatal.

Bersin bisa mengeluarkan hingga 40 ribu droplet dari mulut dan hidung ke udara atau permukaan benda di sekitar. Orang yang terinfeksi virus atau bakteri dapat menyebarkan ini pada orang lain yang menghirup droplet tersebut.

Biasanya bersin bisa menyebarkan penyakit seperti:

Secara kasat mata, proses bersin memang tampak sangat cepat. Padahal, bersin melibatkan serangkaian proses kompleks yang dikendalikan oleh sistem saraf. Berikut tahapannya:

1. Rangsangan Awal

Proses bersin dimulai saat ada iritasi pada lapisan dalam hidung. Selain kotoran dan debu, iritan yang memicu bersin juga bisa berupa bau menyengat dari parfum atau asap rokok, perubahan suhu mendadak, hingga paparan cahaya terlalu terang yang dikenal sebagai refleks bersin fotik.

“Cahaya terang juga bisa memicu reaksi pada lapisan hidung,” kata ahli alergi di Amerika Serikat, Dr Pramod Kelkar, dikutip dari CBS News, Kamis (3/7/2025).

2. Pengiriman Sinyal ke Otak

Kelkar mengatakan bersin adalah bentuk refleks neurologis. Usai menerima rangsangan, reseptor dalam hidung akan mengirimkan sinyal saraf ke batang otak, tepatnya ke bagian yang disebutnya sebagai ‘sneeze center’.

Ini merupakan sistem saraf pusat yang bertanggung jawab atas respons refleks bersin.

“Impuls saraf mengirim sinyal ke batang otak, tempat pusat bersin berada,” jelasnya.

3. Aktivitas Pusat Bersin di Batang Otak

Usai menerima sinyal, otak bakal langsung mengatur respons refleks dengan mengirimkan sinyal ke berbagai otot yang terlibat dalam bersin. Beberapa di antaranya seperti otot dada dan perut.

“Setelah batang otak menerima sinyal itu, ia mengirimkan sinyal kembali ke neuron motorik, artinya ke otot-otot di dada, perut, dan tenggorokan,” tambah Pelkar.

4. Penumpukan Tekanan dan Bersin

Otot-otot selanjutnya berkontraksi serentak dan menghasilkan tekanan yang tinggi dalam dada dan saluran pernapasan. Lalu, secara tiba-tiba mulut dan hidung terbuka, dan udara bersin dikeluarkan dalam kecepatan tinggi.

Kelkar menuturkan kecepatan bersin bisa mencapai 100 mil per jam atau sekitar 160 km/jam. Semua zat asing seperti debu, virus, atau partikel lainnya akan keluar dari tubuh.

Meski prosesnya terdengar menyakitkan, bersin justru memberikan sensasi lega dan menyenangkan. Penelitian menunjukkan tubuh mengeluarkan endorfin (hormon bahagia) untuk menciptakan efek senang alami.

“Tekanan yang menumpuk di dada, perut, dan tenggorokan itu akhirnya dilepaskan. Jadi tubuh terasa lebih lega,” tandasnya.

Penyebab Bersin

Proses Terjadinya Bersin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *