Penari cilik pacu jalur di Kuantan Singingi mendunia lewat tren aura farming. Salah satunya aksi Rayyan Arkan Dikha yang berasal dari jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo.
Ibu Dikha, Rani Ridawati (36) mengungkap Dhika besar di keluarga atlet pacu jalur. Ini juga yang menjadikannya terbiasa menari saat jalur melaju kencang di arena pacuan.
“Sudah biasa, karena ayahnya juga atlet di jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo. Jadi dia ikut latihan sama,” kata Rani saat dimintai konfirmasi, Senin (7/7/2025).
Peran Dhika sebagai penari cilik saat ini disebut akan menjadi jalan untuk meraih mimpinya. Sehingga Dikha dipersiapkan menjadi atlet jalur untuk melanjutkan tradisi nenek moyang di Kota Jalur.
“Bisa jadi nanti Dikha jadi atlet pacu jalur. Itu kan tradisi di Kuantan Singingi, sudah menjadi kehobian,” kata wanita berusia 36 tahun tersebut.
Dhika sendiri bercita-cita saat dewasa jadi prajurit TNI. Namun sepertinya tradisi pacu jalur tak boleh hilang.
“Cita-cita jadi tentara. Pacu jalur tetap ya,” kata Rani malu-malu.
Rani mengaku terus memantau putra kedua mereka saat menari di jalur. Bahkan Rani berharap ada perhatian khusus pemerintah kepada jalur-jalur yang ada.
“Harapannya ada untuk kemajuan Kuantan Singingi, ada fasilitas, pembinaan untuk para atlet dari pemerintah pusat. Harapan pusat ikut turun tangan,” katanya.
“Sekarang pacu jalur sudah dikenal dunia. kalau bisa arena pacu diperbaiki, tolong diberi perhatian khusus ke atlet-atlet dan anak-anak,” kata Rani lagi.
Diketahui, tarian Dikha di ujung jalur tengah jadi sorotan dunia. Dikha yang menari dengan baju melayu berwarna hitam lengkap dengan tanjak banyak ditirukan pemain sepakbola AC Milan hingga seleb K-Pop.