Dunia hiburan Pakistan tengah berduka. Aktris sekaligus model Humaira Asghar Ali ditemukan meninggal dunia di apartemennya yang berada di Karachi. Tragisnya, sang ayah kandung menolak untuk mengambil jenazahnya.
Humaira, yang dikenal aktif di dunia hiburan dan media sosial, ditemukan tak bernyawa di unit apartemen lantai empat miliknya pada Rabu (9/7). Penemuan ini berawal dari kunjungan seorang juru sita pengadilan yang hendak menagih tunggakan sewa. Karena tidak ada jawaban dari dalam, pihak pengadilan memutuskan untuk mendobrak pintu.
Yang mengejutkan, tubuh Humaira ditemukan dalam kondisi membusuk parah. Berdasarkan penyelidikan awal, polisi menduga ia sudah meninggal sejak akhir tahun 2024. Hal ini memunculkan pertanyaan besar: bagaimana bisa tidak ada yang menyadari kepergiannya selama ini?
Dilansir infoHot dari Gulf News, polisi mengungkap sejumlah indikasi bahwa kematiannya telah terjadi sejak tahun lalu. Di antaranya, semua makanan dan minuman di kulkas memiliki tanggal kedaluwarsa September 2024, serta tidak ada aktivitas di ponsel Humaira setelah Oktober 2024. Bahkan, aliran listrik di apartemen juga sudah terputus sejak saat itu karena menunggak pembayaran.
Selain itu, apartemen di sebelah unitnya juga kosong sehingga tidak ada yang mencium bau mencurigakan, yang membuat kematiannya tidak segera terungkap.
Postingan terakhir di Instagram Humaira tercatat pada 30 September 2024. Sedangkan pesan WhatsApp terakhir yang ia baca adalah tanggal 7 Oktober. Pesan dari penata gayanya yang dikirim pada 20 Oktober bahkan tak pernah dibuka.
Hingga kini, penyebab pasti kematian Humaira belum dapat dipastikan karena kondisi tubuh yang sudah sangat rusak. Namun polisi belum menutup kemungkinan adanya tindak kriminal. Mereka masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan forensik.
Yang membuat kasus ini semakin menyakitkan, ayah Humaira yang merupakan pensiunan dokter militer memilih untuk tidak mengurus jenazah anaknya. Ia menyatakan bahwa hubungan mereka sudah lama renggang. Kakak Humaira pun ikut menolak bertanggung jawab. Akhirnya, ipar Humaira bersedia datang dari Lahore ke Karachi untuk mengurus pemakamannya.
Jika iparnya batal hadir, beberapa rekan dari dunia hiburan dan pihak Dinas Kebudayaan Sindh telah menyatakan siap mengambil alih proses pemakaman. Mereka tidak ingin Humaira pergi tanpa penghormatan yang layak.
