Ketika seorang muslimah meninggal dunia, menjadi kewajiban bagi umat Islam yang masih hidup untuk menyelenggarakan jenazahnya, termasuk melaksanakan salat jenazah. Salat ini merupakan bentuk penghormatan terakhir dan doa agar almarhumah diampuni segala dosanya.
Mengutip penjelasan pada buku Fiqih Praktis Jilid I karya Muhammad Bagir, para ulama telah sepakat bahwa hukum salat jenazah adalah fardu kifayah. Artinya kewajiban ini akan gugur jika sudah ada sebagian umat Islam yang melaksanakannya. Namun, melaksanakannya memiliki keutamaan yang sangat besar.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
Artinya: “Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.” (HR Bukhari)
Berikut adalah panduan lengkap mengenai niat, rukun, serta tata cara salat jenazah perempuan yang perlu diketahui.
Niat adalah rukun pertama dan utama dalam setiap ibadah. Berikut adalah lafal niat salat jenazah untuk mayat perempuan, baik sebagai imam maupun makmum.
أُصَلِّي عَلَى هَذِهِ الْمَيْتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a takbiratin fardhu kifayatin (imaman/ma’muuman) lillahi Ta’aala.
Artinya: “Saya niat salat untuk mayat perempuan ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah (sebagai imam/makmum) karena Allah Ta’ala.”
Agar sholat jenazah sah, ada beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi:
Merujuk pada buku Panduan Praktis Shalat Jenazah & Perawatan Jenazah karya Ahmad Fathoni El-Kaysi, berikut ini adalah syarat-syarat sahnya salat jenazah.
Salat jenazah berbeda dari salat fardhu karena tidak memiliki gerakan rukuk dan sujud. Berikut adalah urutan lengkapnya:
1. Posisi Imam dan Shaf
Posisi imam berdiri sejajar dengan bagian perut atau pinggang jenazah perempuan. Dianjurkan untuk membentuk minimal tiga shaf (barisan) untuk mendapatkan keutamaan yang lebih besar.
2. Niat dan Takbir Pertama (Membaca Al-Fatihah)
Setelah berniat di dalam hati, angkat tangan seraya mengucapkan takbir pertama “Allahu Akbar”. Setelah itu, baca Surat Al-Fatihah secara lirih.
3. Takbir Kedua (Membaca Shalawat Nabi)
Ucapkan takbir kedua “Allahu Akbar”. Setelah itu, bacalah shalawat Ibrahimiyah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّdٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Arab Latin: Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama shollaita ‘alaa sayyidina Ibrahim, wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, wa baarik ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad, kama barokta ‘ala sayyidina Ibrahim, wa ‘alaa ali sayyidina Ibrahim, fil ‘alamina innaka hamiidum majid.
4. Takbir Ketiga (Membaca Doa untuk Jenazah)
Ucapkan takbir ketiga “Allahu Akbar”. Kemudian, bacalah doa khusus untuk jenazah perempuan berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
Arab latin: Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wa wassi’ madkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barodi wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danasi wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabin naar.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran…”
5. Takbir Keempat (Membaca Doa Penutup)
Ucapkan takbir keempat “Allahu Akbar”. Lalu, bacalah doa berikut:
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا
Arab Latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfir lanaa wa lahaa.
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
6. Salam
Setelah selesai berdoa, ucapkan salam sambil menoleh ke kanan, “Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,” dan kemudian menoleh ke kiri dengan salam yang sama.
Niat Salat Jenazah Perempuan
Rukun dan Syarat Sah Salat Jenazah
Syarat Sah Salat Jenazah
Tata Cara Salat Jenazah Perempuan (Langkah-demi-Langkah)
Merujuk pada buku Panduan Praktis Shalat Jenazah & Perawatan Jenazah karya Ahmad Fathoni El-Kaysi, berikut ini adalah syarat-syarat sahnya salat jenazah.
Salat jenazah berbeda dari salat fardhu karena tidak memiliki gerakan rukuk dan sujud. Berikut adalah urutan lengkapnya:
1. Posisi Imam dan Shaf
Posisi imam berdiri sejajar dengan bagian perut atau pinggang jenazah perempuan. Dianjurkan untuk membentuk minimal tiga shaf (barisan) untuk mendapatkan keutamaan yang lebih besar.
2. Niat dan Takbir Pertama (Membaca Al-Fatihah)
Setelah berniat di dalam hati, angkat tangan seraya mengucapkan takbir pertama “Allahu Akbar”. Setelah itu, baca Surat Al-Fatihah secara lirih.
3. Takbir Kedua (Membaca Shalawat Nabi)
Ucapkan takbir kedua “Allahu Akbar”. Setelah itu, bacalah shalawat Ibrahimiyah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّdٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Arab Latin: Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama shollaita ‘alaa sayyidina Ibrahim, wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, wa baarik ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad, kama barokta ‘ala sayyidina Ibrahim, wa ‘alaa ali sayyidina Ibrahim, fil ‘alamina innaka hamiidum majid.
4. Takbir Ketiga (Membaca Doa untuk Jenazah)
Ucapkan takbir ketiga “Allahu Akbar”. Kemudian, bacalah doa khusus untuk jenazah perempuan berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
Arab latin: Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wa wassi’ madkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barodi wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danasi wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabin naar.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran…”
5. Takbir Keempat (Membaca Doa Penutup)
Ucapkan takbir keempat “Allahu Akbar”. Lalu, bacalah doa berikut:
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا
Arab Latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfir lanaa wa lahaa.
Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
6. Salam
Setelah selesai berdoa, ucapkan salam sambil menoleh ke kanan, “Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,” dan kemudian menoleh ke kiri dengan salam yang sama.