Pria Bunuh Diri Usai Diduga Diputuskan Pacar di Toba

Posted on

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang pria inisial R (29) nekat gantung diri di kamar yang berada di salah satu bengkel di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut). Korban nekat bunuh diri diduga karena diputuskan pacarnya.

“Motif korban bunuh diri dugaannya karena diputusin pacarnya,” kata Kapolsek Balige AKP Libertius Siahaan, Senin (11/8/2025).

Libertius mengatakan peristiwa itu terjadi. Sabtu (9/8). Korban pertama kali ditemukan oleh pelajar SMA yang magang di bengkel tersebut.

Saat itu, pelajar tersebut bersama dengan temannya hendak berpamitan ke korban untuk pulang kampung. Keduanya pun mengetuk pintu kamar korban, tetapi tidak direspons.

“Saat hendak permisi kepada korban dengan cara mengetuk pintu kamar korban, namun korban tidak merespon dan posisi pintu kamar dalam keadaan terkunci,” jelasnya.

Alhasil, kedua pelajar tersebut memberitahu seorang mekanik bengkel tersebut. Setelah itu, mereka pun bersama-sama pergi menuju kamar korban yang berada di lantai 2 dan mengetuknya. Namun, korban juga tidak merespons panggilan itu.

“Saat diintip ke kamar korban melalui jendela kamar, melihat korban dalam posisi tergantung dengan menghadap daun pintu kamar,” ujarnya.

Melihat kejadian tersebut, para saksi langsung turun ke bengkel dan memberitahukannya kepada pemilik bengkel. Pada akhirnya, mereka memutuskan membongkar paksa pintu kamar tersebut.

Setelah pintu kamar terbuka, korban langsung terjatuh dan dengan posisi terlentang di lantai kamar. Posisinya, leher korban terikat selendang warna merah hitam.

“Setelah diperiksa korban sudah tidak bernyawa dan seterusnya memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian, sekira pukul 19.00 WIB,” ujar Libertius.

Pihak kepolisian pun menuju lokasi dan melakukan olah TKP. Setelah itu, jasad korban dibawa ke RSUD Porsea untuk mengetahui penyebab kematiannya. Namun, pihak keluarga menolak jasad korban untuk diautopsi.

“Menurut keterangan pemilik bengkel dan rekan-rekan korban, bahwa korban bersifat pendiam dan tertutup. Tidak ditemukan di sekitar lokasi benda-benda yang dapat digunakan untuk tindakan kekerasan terhadap korban,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *