Sejumlah video menampilkan semburan lumpur panas muncul di sekitar PT Sorik Marapi Geothermal (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Semburan lumpur panas disebut muncul tidak jauh dari lokasi pengeboran PT SMGP tersebut.
Dalam video yang dilihat infoSumut, Jumat (25/4/2025), terlihat kepulan asap terlihat muncul di atas lumpur panas. Semburan lumpur panas itu muncul di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan.
Dijelaskan jika semburan lumpur panas itu muncul di areal perkebunan masyarakat. Akibatnya, lahan itu tidak dapat lagi dikelola oleh masyarakat.
Semakin lama, areal yang muncul semburan lumpur panas semakin luas. Lokasi itu berada di dekat areal pengeboran PT SMGP.
“Lumpur panas tersebut semakin hari semakin luas sehingga mengakibatkan kebun dari masyarakat tersebut sebagian nya tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk menjadi mata pencarian. Peristiwa ini terjadi tidak jauh dari pengeboran perusahaan Geothermal atau PT SMGP,” demikian tertulis dalam unggahan itu.
Direktur Eksekutif WALHI Sumut Rianda Purba mengatakan jika semburan lumpur panas muncul di belasan titik. Kemunculan semburan lumpur panas itu sudah terjadi dalam 2 tahun terakhir.
“Berdasar informasi yang diperoleh WALHI Sumut, ternyata sudah 2 tahun bermunculan titik lumpur dan air panas baru di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan,” kata Rianda Purba dalam keterangannya.
Berdasarkan keterangan warga, keberadaan lumpur panas itu hanya berjarak 10 hingga 15 meter dari lokasi pengeboran. Selain itu, WALHI Sumut juga mendapat temuan warga mengeluh dengan kualitas air sungai yang berbau menyengat.
“Belum lagi warga 4 desa di sekitar aliran Sungai Aek Roburan kerap mengeluhkan buruknya kualitas air, dengan bau menyengat, dan mengganggu produktivitas pertanian padi mereka. Kasus ini menambah daftar panjang dampak buruk eksploitasi geotermal yang dilakukan oleh PT SMGP,” ucapnya.
Oleh karena itu, WALHI Sumut mendesak agar pemerintah melakukan tindakan tegas terhadap perusahaan yang telah membayahakan masyarakat. Aparat penegak hukum juga diminta untuk mengusut kasus ini, termasuk pengurusan AMDAL dan izin PT SMGP.
“Walhi Sumut melihat banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh PT SMGP tidak diikuti dengan tindakan tegas dari pemerintah, malah seolah-olah pemerintah melindungi pelanggaran HAM yang dilakukan PT SMGP dengan membiarkannya tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Hal ini sangat berbahaya apalagi telah ditemukan semburan lumpur di wilayah PT SMGP yang tentu membuat warga sekitar semakin khawatir akan keselamatan jiwa dan ruang hidupnya,” tutupnya.
Bupati Madina Saipullah Nasution belum memberikan respon terkait masalah ini saat dihubungi. Saipullah enggan memberikan keterangan terkait munculnya lumpur panas di perkebunan warga.