Bentrokan Berdarah Terjadi di Irak, 6 Tewas Termasuk 4 Polisi

Posted on

Bentrokan berdarah terjadi antara dua kelompok suku lokal di Baghdad, ibu kota Irak, yang dipicu oleh kenaikan tarif listrik. Akibat dari bentrokan tersebut, sedikitnya enam orang tewas, termasuk empat polisi yang turun tangan mengatasi bentrokan.

Sejumlah pejabat keamanan Irak yang enggan disebut namanya, seperti dilansir infoNews dari AFP, Senin (9/9/2025), menyebutkan bahwa bentrokan berdarah itu terjadi pada Sabtu (6/9) malam waktu setempat akibat kenaikan biaya generator listrik swasta.

Sebagian besar Irak mengandalkan generator swasta untuk mengkompensasi pemadaman listrik publik yang berkepanjangan setiap harinya.

Kementerian Dalam Negeri Irak, dalam pernyataannya pada Minggu (7/9), mengatakan bahwa rentetan tindak kekerasan yang terjadi bentrokan yang pecah di wilayah Saad itu mengakibatkan tewasnya empat personel kepolisian, dengan dua personel di antaranya merupakan komandan.

Para polisi tersebut tewas usai dikerahkan untuk membubarkan “perselisihan antarsuku” di wilayah tersebut. Dilaporkan juga oleh Kementerian Dalam Negeri Irak bahwa sembilan polisi lainnya mengalami luka-luka.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Irak, para personel kepolisian itu diserang oleh “orang-orang yang memulai bentrokan” dan membalas dengan tembakan yang menewaskan dua orang lainnya.

Kementerian Dalam Negeri Irak menambahkan bahwa lima warga sipil yang terlibat dalam bentrokan itu mengalami luka-luka, sementara beberapa orang sudah ditangkap terkait bentrokan tersebut.

Perselisihan antarsuku tergolong hal yang umum terjadi di Irak, yang pernah dilanda perang dan dibanjiri senjata, di mana pertikaian sekecil apa pun dapat berubah menjadi bentrokan suku yang mematikan.

Suku-suku lokal di Irak memiliki pengaruh yang signifikan dan seringkali beroperasi berdasarkan kode moral serta hukum mereka sendiri, juga memiliki pasokan senjata yang sangat besar.

Irak baru-baru ini mulai mendapatkan kembali rasa stabilitas setelah puluhan tahun dilanda kekerasan menyusul invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) tahun 2003 silam yang menggulingkan penguasa mereka sejak lama, Saddam Hussein.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *