Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution mengecek jalan provinsi rusak parah di lintas Kabupaten Labuhanbatu ke Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) melewati Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Mobil yang dikendarai Bobby berulang kali terperosok hingga pecah ban saat melalui jalan berstatus provinsi itu.
Rombongan Bobby Nasution meninjau jalan mulai dari Kabupaten Labuhanbatu menuju Kabupaten Paluta dan berakhir di Kabupaten Tapanuli Selatan. Lintas Rantauprapat-Sipirok itu ditempuh Bobby Nasution sejak Selasa (22/4) pagi hingga pukul Rabu (23/4) malam.
Pantauan infoSumut di lokasi, kondisi jalan sangat rusak parah sepanjang. Di jalan sepanjang 100 kilometer lebih itu terdapat banyak titik yang cukup berbahaya.
Mulai dari bebatuan besar di tengah jalan, lubang yang sangat dalam hingga jalan dengan tanjakan sangat curam dan terjal. Jalan berlumpur juga banyak dilalui dengan lebar jalan hanya bisa dilintasi 1 mobil saja.
Mobil yang dikendarai Bobby Nasution bahkan berulang kali terperosok di berem jalan dan harus ditarik dengan mobil lainnya. Bahkan ban mobil Bobby sempat pecah ban saat melintasi di malam hari.
Mobil Bobby juga mengalami kerusakan parah saat baru melintasi perbatasan Paluta-Tapsel. Mobil berwarna putih itu pun harus ditinggal di lokasi menunggu perbaikan dan Bobby melanjutkan perjalanan dengan mobil lainnya.
Selain mobil Bobby, sejumlah mobil rombongan juga mengalami kerusakan saat menjajal jalan tersebut. Mobil rombongan juga terlihat beberapa kali terperosok sehingga harus dievakuasi dengan mobil lainnya.
Salah satunya mobil yang kendarai Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting. Mobil Topan terbalik saat melintas di malam hari tidak jauh dari lokasi ban mobil Bobby Nasution pecah.
Rombongan Bobby Nasution baru keluar dari jalan rusak parah tersebut saat tiba Kecamatan Saipar Dolok Hole di Kabupaten Tapsel. Rombongan tiba di lokasi itu pada Rabu (23/4) malam.
Salah satu warga Desa Singanyal, Kecamatan Dolok, Kabupaten Paluta, Erna Rambe, mengatakan jika perbaikan jalan terakhir dilakukan 20 tahun lalu. Dia berharap jalan tersebut dapat segera diperbaiki.
“Semoga nanti diperbaiki, terakhir 20 tahun lalu,” kata Erna Rambe usai menyampaikan keluhan jalan rusak ke Bobby, Selasa (24/5/2025).
Keberadaan jalan yang berstatus provinsi tersebut sangatlah penting bagi aktivitas mereka dan membuat harga sembako mahal di daerah itu. Akibat jalan rusak itu, ongkos untuk belanja ke pasar terdekat cukup mahal mencapai Rp 100 ribu per orang.
“Kami belanja sekali seminggu saja, itu pun ongkosnya Rp 100 ribu,” ucapnya.
Sementara warga Desa Sipiongot, Kecamatan Dolok, Herman, juga menyampaikan keluhan soal jalan rusak di daerah tersebut. Dia berharap perbaikan jalan dapat direalisasikan dengan kedatangan Gubsu pertama kali ke daerah itu.
“Sangat bahagia, belum pernah Gubernur datang ke kampung kami,” ujar Herman.
Warga di Desa Huta Baru, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapsel, Herlina Ritonga, menjelaskan jika keberadaan jalan rusak ini membuat anak-anak susah untuk ke sekolah. Anak-anak di desa itu harus berjalan kaki selama 1 jam ke Desa Sibio-bio di Kabupaten Paluta untuk sekolah setingkat SMP karena tidak adanya sekolah di desa itu.
“Jika hujan kan jadi becek jalannya, anak-anak sini harus kost di Sibio-bio karena jalannya rusak gini kan,” jelas Herlina.
Gubsu Bobby Janji Perbaiki Jalan Rusak
Bobby mengatakan jika berdasarkan informasi dari warga, jalan rusak parah itu sudah 30 tahun tidak diperbaiki. Sehingga mereka mengecek langsung kondisi jalan rusak tersebut.
“Kemarin kita mengecek jalan provinsi dari Labuhanbatu masuk ke Paluta dan menembus ke Tapsel, kita mengecek semua. Memang kondisi jalannya sangat luar biasa tidak terawat dan banyak masyarakat mengatakan ini 30 tahun lalu pernah diperbaiki,” kata Bobby Nasution di Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapsel, Rabu (23/4).
Bobby mengungkapkan panjang jalan yang ditinjau bersama Kadis PUPR Sumut Topan Ginting dan Bupati Paluta Putra Mahkota Alam itu mencapai 100 kilometer lebih. Titik rawan longsor di sepanjang jalan menjadi perhatiannya.
“Jadi kita cek karena ini jalurnya panjang lebih dari 100 kilometer, jadi saya cek langsung kondisinya, beberapa titik rawan longsor menjadi perhatian, agar nanti ketika dibangun tidak terjadi longsor-longsor,” ucapnya.
Perbaikan jalan bakal dimulai tahun ini. Perbaikan jalan itu bakal dimulai dari titik di Kabupaten Labuhanbatu dan juga dari arah Paluta.
“Nanti akan dibangun sebagian tahun ini, namun ada sebagian lagi kita mulai tahun depan, jadi dari Paluta kita bangun, dari Labuhanbatu kita bangun, nanti ketemunya di tengah di Sipiongot,” ujarnya.
Di Aek Sipange, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapsel, Pemprov Sumut disebut bakal membangun jembatan. Sebab selama ini warga melintas harus menyebrang melalui sungai dan sudah pernah memakan korban jiwa.
“Nah di titik ini kita akan bangun jembatan yang dulu pernah memakan korban, nanti jembatan ini akan kita bangun tahun ini,” ungkapnya.
Anggaran yang digelontorkan untuk perbaikan jalan provinsi itu mencapai Rp 100 miliar lebih. Sementara untuk jembatan di Aek Bilah bakal dibagun dengan anggaran Rp 20 miliar.
“Untuk di jembatan ini tadi Rp 20 miliar lebih, untuk jalan yang 100 kilometer lebih itu, Rp 100 miliar lebih,” ujarnya.
Bobby mengucapkan terima kasih atas antusias warga menyambut kedatangannya untuk menyampaikan keluhan soal jalan. Perbaikan jalan disebut bakal dapat berdampak terhadap perekonomian di daerah itu.
“Iya, tadi malam sampai jam 01.00 WIB masyarakat masih nungguin, terima kasih ini menjadi penyemangat bagi kami, pengingat bagi kami, ada masyarakat yang belum bisa merasakan akses yang baik, makanya saya sama Pak Bupati (Paluta) ikut langsung, melihat langsung, dan mendengarkan langsung keinginan masyarakat, aksesnya bisa terbuka. Ketika terbuka masyarakat akan bisa merasakan manfaatnya baik dampak ekonomi, kesehatan, dan lainnya,” tutupnya.