Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pasien RSUD Muhammad Sani, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), berinisial JA (26), ditemukan tewas usai diduga melompat dari lantai 4 rumah sakit. Korban diduga bunuh diri karena depresi akibat penyakit yang dideritanya.

“Kejadiannya itu terjadi sekitar pukul 05.50 WIB,” kata Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, Senin (15/9/2025).
Robby menjelaskan, kejadian itu bermula saat perawat rumah sakit mengecek pasien di kamar perawatan 410 lantai 4 RSUD M. Sani. Saat itu korban tidak terlihat di ruang perawatan.
“Perawat sempat mencari di kamar mandi namun tidak ditemukan. Ia melihat sebuah botol infus berada di luar jendela kamar yang terbuka,” ujarnya.
Perawat rumah sakit kemudian mencari korban bersama saksi lain yang merupakan penunggu pasien di kamar rawat tersebut. Dari jendela lantai 4, korban terlihat tergeletak di halaman lantai 1 dalam keadaan terlungkup.
“Petugas keamanan rumah sakit segera melaporkan temuan itu ke Polres Karimun. Saat tim tiba di lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ujarnya.
Dari hasil penyelidikan, korban diduga bunuh diri akibat depresi dengan penyakit yang diidapnya.
“Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, korban sebelumnya mengalami insomnia, sering menyendiri, dan terlihat menangis selama menjalani perawatan,” ujarnya.
“Selain itu, keterangan rumah sakit juga menyatakan korban sejak 12 September 2025 dirawat akibat penyakit TBC tahap awal, HIV tahap awal, serta keluhan sesak nafas, batuk, dan nyeri dada,” tambahnya.
Robby menyebutkan, pihak keluarga saat ini telah mengikhlaskan kematian korban. Keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi.
“Pihak keluarga korban setelah berkoordinasi dengan penyidik menerima penyebab meninggalnya korban dan menolak dilakukan otopsi. Saat ini jenazah korban telah diserahkan ke keluarga untuk proses pemakaman,” ujarnya.