Mantan Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, diperiksa kejaksaan. Dia diperiksa terkait dugaan korupsi pembangunan Pasar Puan Ramah di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
“Benar, pemeriksaan dilakukan kemarin, Rabu (24/9), terkait dugaan korupsi pembangunan Pasar Puan Ramah,” kata Kasi Intel Kejari Tanjungpinang, Senopati, Kamis (25/9/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Senopati mengatakan, mantan Wali Kota Tanjungpinang itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut. Ia dimintai keterangan oleh penyidik Kejari Tanjungpinang selama kurang lebih 13 jam.
“Yang bersangkutan diminta keterangan sebagai saksi,” ujarnya.
Dengan diperiksanya Rahma, maka saat ini sudah ada 26 orang saksi yang dimintai keterangan oleh Kejari Tanjungpinang. Mereka terdiri dari pejabat pemerintah, pihak swasta, hingga saksi ahli.
Sebelumnya, Kejari Tanjungpinang tengah melakukan penyidikan dugaan korupsi pembangunan Pasar Puan Ramah di Kilometer 7, Kota Tanjungpinang. Puluhan orang telah dimintai keterangan, dan saat ini penyidik menunggu hasil perhitungan kerugian negara.
“Kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Puan Ramah di Kilometer 7, Tanjungpinang, saat ini sudah tahap penyidikan,” kata Senopati, Senin (15/9/2025).
Kala itu Senopati menyebutkan, penyidik Kejari Tanjungpinang telah meminta keterangan 25 orang saksi atas kasus tersebut. Mereka terdiri dari pejabat pemerintah, pihak swasta, hingga saksi ahli.
“Total saksi yang telah diminta keterangan sebanyak 25 orang,” ujarnya.
Ia menerangkan, status kasus dugaan korupsi Pasar Puan Ramah telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan setelah ditemukan indikasi adanya perbuatan melawan hukum dalam pelaksanaan proyek.
“Sudah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan,” ujarnya.
Senopati menambahkan, penyidikan dugaan korupsi tersebut hampir rampung. Saat ini penyidik menunggu perhitungan resmi BPKP untuk proses selanjutnya.
“Saat ini kami menunggu hasil audit kerugian negara dari BPKP. Sampai sekarang belum ada penetapan tersangka, mudah-mudahan segera keluar,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pasar Puan Ramah dibangun pada tahun 2022 dengan tujuan sebagai lokasi sementara bagi para pedagang Pasar Baru Tanjungpinang selama masa revitalisasi. Proyek pembangunan pasar tersebut menggunakan anggaran tanggap darurat APBD Kota Tanjungpinang tahun 2022 sebesar Rp 3 miliar.