Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dan Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT ASL Shipyard Indonesia, Kamis (16/10) . Sidak ini dilakukan menyusul terjadinya ledakan kapal MT Federal II yang kembali memakan korban jiwa.
Kedatangan Wali Kota dan rombongan itu untuk melihat langsung kondisi di lapangan serta memastikan penanganan korban dilakukan dengan baik. Insiden ini merupakan kejadian kedua yang melibatkan kapal yang sama, setelah peristiwa serupa pada Juni lalu.
“Kami ingin memastikan penanganan korban dilakukan secara baik,” kata Amsakar dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).
Amsakar menegaskan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali. Ia menyoroti pentingnya pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) di lingkungan perusahaan.
“Yang juga penting, bagaimana sebenarnya tata kelola SOP yang dilakukan di perusahaan bapak, karena ini sudah kejadian yang kedua. Kalau berulang, berarti SOP tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Amsakar menekankan bahwa pemerintah akan terus mengawal proses evaluasi dan penanganan pascakejadian. Ia berharap pihak perusahaan bergerak cepat melakukan langkah-langkah perbaikan agar keselamatan kerja dapat benar-benar terjamin.
“Kami berharap proses ini bisa dilakukan dengan cepat. Penanganan korban harus dilakukan secara baik, dan perusahaan harus menunjukkan komitmen nyata dalam memperbaiki sistem keamanan dan keselamatan kerja,” ujarnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Ia juga meminta agar perusahaan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh aspek keselamatan kerja, termasuk proses pengawasan dan seleksi terhadap subkontraktor.
“Jangan sampai ada pihak yang bekerja tanpa pengawasan atau tanpa memenuhi standar keselamatan. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan kerja di perusahaan. Ia meminta agar keselamatan pekerja menjadi prioritas utama.
“Evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui bagaimana kejadian seperti ini bisa terjadi lagi. Keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama,” ujar Li.