Peneliti menemukan sejumlah tanda yang bisa membantu mengenali pasangan dengan sifat psikopat. Tim ilmuwan dari New York mengungkap bahwa individu dengan kecenderungan ini sering memanfaatkan sentuhan sebagai alat manipulasi terhadap pasangannya.
Dalam penelitian tersebut, para ahli menjelaskan bahwa sentuhan dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap sesuatu dan bahkan memicu kepatuhan dari pihak yang lebih lemah. Dengan kata lain, ketika seseorang memeluk atau menyentuh pasangannya saat bertengkar, tindakan itu tidak selalu bermakna kasih sayang-bisa jadi merupakan cara halus untuk menegaskan dominasi. Sentuhan semacam ini umumnya dilakukan pada area seperti lengan, bahu, kepala bagian belakang, atau tangan.
“Tidak semua bentuk sentuhan bermaksud baik. Tidak semua pelukan itu tidak berbahaya. Sentuhan bisa saja digunakan demi kepentingan sendiri, dengan mengorbankan pasangan,” ungkap penulis studi dari Departemen Psikologi Universitas Binghamton, Profesir Richard Mattson, dilansir infoHealht dari Daily Mail, Jumat (24/10/2025).
Tim peneliti menegaskan bahwa meskipun sentuhan merupakan bentuk ekspresi cinta yang umum, maknanya sangat bergantung pada konteks dan niat pelaku. Dalam kondisi tertentu, sentuhan bisa berubah menjadi alat untuk mengontrol atau memanipulasi orang lain.
Dalam studi ini, sebanyak 500 mahasiswa berusia di atas 18 tahun yang sedang menjalani hubungan romantis diminta menjawab pertanyaan seputar kenyamanan terhadap sentuhan, alasan mereka menghindari sentuhan, serta seberapa sering mereka menggunakan sentuhan dengan cara yang merugikan pasangan.
Peserta juga diminta mengisi kuesioner untuk mengukur tingkat tiga sifat kepribadian gelap atau Dark Triad: psikopati, narsisisme, dan machiavellianisme (kecenderungan manipulatif).
Hasilnya, baik pria maupun wanita dengan kecenderungan Dark Triad sama-sama cenderung menggunakan sentuhan sebagai sarana manipulasi, meski dengan perbedaan pola perilaku.
Pria yang memiliki kecemasan tinggi terhadap status hubungannya lebih mungkin melakukan sentuhan yang bersifat memaksa atau menekan untuk mencari kepastian dari pasangannya.
“Bagi pria dengan kecemasan keterikatan tinggi, penggunaan sentuhan koersif digunakan untuk mencari rasa aman atau perlindungan. Misalnya, mereka mungkin menegaskan diri secara fisik untuk mengingatkan diri sendiri akan hubungan dengan pasangannya saat merasa cemburu,” ujar peneliti.
Sementara itu, wanita dengan sifat Dark Triad cenderung tidak nyaman disentuh, namun justru lebih sering menggunakan sentuhan untuk mengendalikan pasangan. Bagi mereka, sentuhan adalah cara untuk memperkuat posisi dan kekuasaan dalam hubungan. Menariknya, wanita yang takut ditinggalkan atau memiliki kecemasan keterikatan tinggi justru lebih menolak bentuk sentuhan fisik.
“Temuan kami menegaskan pentingnya mempertimbangkan sifat kepribadian dan gaya keterikatan saat memahami bagaimana sentuhan dipersepsikan dan digunakan dalam hubungan romantis,” tulis para peneliti.







