Labu kuning sering diolah menjadi hidangan kue, makanan ringan, atau sekadar dikukus. Anggota famili Cucurbitaceae ini memiliki banyak manfaat kesehatan karena kaya akan nutrisi.
Dari vitamin, mineral hingga antioksidan yang terkandung dalam labu. Buah ini menjadi pilihan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, apalagi labu mudah ditemukan di Indonesia. Lantas, apa saja manfaat buah ini? berikut ulasannya.
Lantas, apa saja manfaat buah satu ini? Dilansir infoHealth dari Healthline, berikut penjelasannya.
1. Menjaga Kesehatan Mata
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan hilangnya penglihatan alias buta. Kesehatan mata juga menurun seiring bertambahnya usia. Beta karoten dalam labu kuning dapat menyokong vitamin A yang diperlukan tubuh.
Labu juga kaya akan lutein dan zeaxanthin, senyawa yang dikaitkan dapat mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak. Vitamin C dan E yang bertindak sebagai antioksidan juga mencegah radikal bebas merusak sel-sel mata.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Labu kuning menyediakan kalium. Menurut penelitian, orang dengan asupan kalium tinggi punya tekanan darah dan risiko stroke yang lebih rendah – dua faktor risiko penyakit jantung.
Antioksidannya juga dapat melindungi kolesterol ‘jahat’ LDL dari oksidasi. Partikel kolesterol LDL akan menggumpal di dinding pembuluh darah saat teroksidasi sehingga bisa mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Memperkuat Sistem Imun
Labu kuning termasuk sumber beta karoten yang baik, yaitu karotenoid yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Studi menunjukkan vitamin A bantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Adapun orang yang kekurangan vitamin A biasanya memiliki imun yang lebih lemah.
Buah ini juga tinggi vitamin C yang bisa menaikkan produksi sel darah putih, mempercepat penyembuhan luka, dan mendorong kinerja imun. Di sisi lain, labu kuning menyediakan vitamin E, zat besi, dan folat yang seluruhnya bantu memperkuat kekebalan tubuh.
4. Memelihara Kulit Sehat
Beta karoten dalam labu kuning kali ini bermanfaat bagi kulit dengan bertindak sebagai tabir surya alami. Setelah dicerna, senyawa karotenoid itu disalurkan ke banyak organ termasuk kulit. Di sinilah beta karoten melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat sinar UV yang berbahaya.
Lutein, zeaxanthin, dan vitamin E buah kuning ini turut meningkatkan pertahanan kulit terhadap sinar UV. Sementara Vitamin C labu ini bantu memproduksi kolagen yang menjaga kulit tetap sehat.
5. Bantu Menurunkan Berat Badan
Labu kuning termasuk makanan padat nutrisi dengan kalori sangat rendah. Per 245 gram labu yang dimasak hanya menyediakan 49 kalori. Buah ini sangat cocok buat kamu yang sedang menjalani defisit kalori selama program diet. Bisa menyantap banyak tapi konsumsi kalorinya cuma sedikit.
Terlebih lagi, labu kuning tinggi serat yang bantu mengekang nafsu makan. Perut bisa kenyang lebih lama sehingga porsi makan selanjutnya menjadi lebih sedikit.
6. Mencegah Kanker Tertentu
Sel kanker menghasilkan radikal bebas untuk berkembang biak dengan cepat. Karotenoid bertindak sebagai antioksidan sehingga bantu menetralkan radikal bebas dan mencegah perkembangan kanker tertentu.
Analisis terhadap 13 penelitian menemukan orang dengan asupan alfa karoten dan beta karoten yang tinggi memiliki risiko kanker perut lebih rendah. Begitu juga risiko terkena kanker tenggorokan, pankreas, dan payudara lebih rendah pada orang dengan asupan karotenoid tinggi.
7. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Mengutip WebMD, vitamin A dan zinc dalam labu kuning bantu memperbaiki penghalang usus yang berfungsi untuk menyerap nutrisi sekaligus menghalangi zat berbahaya memasuki darah.
Serat dan zinc di labu ini juga bantu mengatasi gangguan gastrointestinal dan menjaga pergerakan usus. Asam amino cucurbitinnya pun bantu membersihkan usus dari parasit.
Labu kuning tampaknya memiliki efek diuretik ringan. Makan buah ini dalam porsi banyak dapat meningkatkan jumlah air dan elektrolit yang dikeluarkan tubuh melalui urine.
Efek ini bisa membahayakan orang yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti litium. Diuretik dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam pembuangan litium sehingga bisa menimbulkan efek samping yang serius.