Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap temuan 250 ton beras impor ilegal di wilayah Sabang. Beras tersebut diduga berasal dari Thailand dan Vietnam, serta masuk tanpa izin resmi.
“Kami terima laporan tadi sekitar jam 2, bahwasannya ada beras masuk di Sabang itu 250 ton, tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat,” ungkap Amran dilansir infoFinance, Senin (24/11/2025).
Ia mengatakan langsung menghubungi Kapolda, Kabareskrim, dan Pangdam untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Menurutnya beras impor ilegal itu kini sudah disegel.
“Langsung disegel ini berasnya, nggak boleh keluar,” tambahnya.
Amran menegaskan bahwa pemerintah, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, telah menetapkan kebijakan untuk tidak melakukan impor beras. Karena itu, ia mempertanyakan asal-usul impor ilegal ini kepada jajarannya.
Ia menyebut seluruh direktorat jenderal terkait memastikan tidak pernah mengeluarkan persetujuan izin impor. Dalam rapat yang digelar pada 14 November di Jakarta, pembahasan soal impor ini juga sudah diangkat.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Menurut Amran, hasil rapat menunjukkan tidak ada persetujuan impor.
“Kami tanya Dirjen, kami tanya Deputi, Bapanas, ‘apakah Anda menyetujui?’ Ternyata dalam risalahnya menolak, tapi tetap dilakukan,” jelasnya.
“Yang kedua, rapatnya tanggal 14 di Jakarta, tetapi izinnya dari Thailand sudah keluar. Berarti ini sudah direncanakan,” tambahnya.
Amran menjelaskan alasan pelaku impor ilegal memilih beras dari Thailand dan Vietnam adalah karena harga di kedua negara tersebut lebih murah dibandingkan harga beras dalam negeri. Ia menyebut hal itu wajar karena Indonesia telah menghentikan impor sehingga harga luar negeri menjadi lebih kompetitif.
“Kami ucapkan terima kasih pada tim bergerak cepat dan menyegel, tidak mengeluarkan beras yang masuk ke Indonesia, ke Sabang,” pungkasnya.







