Stok BBM di Bener Meriah semakin menipis akibat akses jalan akses hingga kini belum dapat dilalui. Rumah sakit (RS) Muyang Kute terancam lumpuh karena tidak ada persediaan minyak untuk genset.
“Stok BBM untuk genset di RSUD dan Puskesmas serta ambulans saat ini sangat kritis diperkirakan kurang dari 2X24 jam,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Kabupaten Bener Meriah, Ilham Abdi dalam keterangannya, Senin (1/12/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Menurutnya, persediaan BBM di SPBU sudah habis, tinggal stok yang diambil dengan jeriken. Pemerintah Kabupaten Bener Meriah masih terus berkomunikasi dengan berbagai pihak agar pasokan BBM bisa masuk.
Selain RSUD, alat berat yang dipakai untuk membuka akses jalan terputus juga sangat membutuhkan BBM. Bila pasokan minyak tidak tersedia, mobil pengangkut bantuan juga diperkirakan akan terhenti.
“Kami berharap bantuan dari semua pihak agar penanganan bisa cepat dan pelayanan kesehatan juga tidak terhambat,” jelasnya.
Berharap Pasokan BBM
Ilham menyebutkan, saat ini masih ada 46.611 jiwa yang masih terisolir dan belum dapat keluar serta mengalami keterbatasan logistik. Daerah yang masih terisolir yaitu Mesidah, Pintu Rime Gayo, Timang Gajah, Gajah Putih, Permata dan Syiah Utama.
Sementara itu jumlah pengungsi di sana mencapai 38.294 jiwa. “Untuk pengungsi, kita sudah suplai untuk bahan makanan agar bisa bertahan namun karena hingga saat ini listrik masih padam, kita membutuhkan genset serta bahan bakar, juga selimut dan susu formula,” jelasnya.
Untuk kawasan terisolir, Pemerintah Bener Meriah terus berupaya menerobos masuk membawa bantuan semaksimal mungkin. Sebagian bantuan bahkan dibawa dengan jalan kaki.
“Selain kebutuhan bahan makanan, saat ini kami sangat membutuhkan pasokan bahan bakar minyak solar/dexlite dan pertalite/pertamax untuk operasional ambulans, kendaraan pembawa logistik, genset rumah sakit. Kita berharap BBM bisa masuk tanpa menunggu akses jalan Bener Meriah-Bireun dan Bener Meriah-Aceh Utara terhubung kembali,” ujar Ilham.
Berharap Pasokan BBM
Ilham menyebutkan, saat ini masih ada 46.611 jiwa yang masih terisolir dan belum dapat keluar serta mengalami keterbatasan logistik. Daerah yang masih terisolir yaitu Mesidah, Pintu Rime Gayo, Timang Gajah, Gajah Putih, Permata dan Syiah Utama.
Sementara itu jumlah pengungsi di sana mencapai 38.294 jiwa. “Untuk pengungsi, kita sudah suplai untuk bahan makanan agar bisa bertahan namun karena hingga saat ini listrik masih padam, kita membutuhkan genset serta bahan bakar, juga selimut dan susu formula,” jelasnya.
Untuk kawasan terisolir, Pemerintah Bener Meriah terus berupaya menerobos masuk membawa bantuan semaksimal mungkin. Sebagian bantuan bahkan dibawa dengan jalan kaki.
“Selain kebutuhan bahan makanan, saat ini kami sangat membutuhkan pasokan bahan bakar minyak solar/dexlite dan pertalite/pertamax untuk operasional ambulans, kendaraan pembawa logistik, genset rumah sakit. Kita berharap BBM bisa masuk tanpa menunggu akses jalan Bener Meriah-Bireun dan Bener Meriah-Aceh Utara terhubung kembali,” ujar Ilham.







