Aceh Tamiang termasuk daerah paling parah dihantam banjir dan tanah longsor. Jalanan dipenuhi lumpur, aktivitas warga lumpuh.
Berdasarkan video diperoleh infoSumut, banyak mobil terparkir di jalan Simpang 4 Rantau Bukit Tempurung, Kota Kuala Simpang yang berlumpur. Kiri-kanan jalan terdapat pertokoan.
Pemotor melintas di sela-sela mobil. Suasana di sana tampak sepi. Sementara di lokasi lain, ketinggian banjir merendam perkampungan mencapai atap rumah warga.
Selain itu, banjir juga merendam pendopo Aceh Tamiang. Halamannya juga masih berlumpur. Berdasarkan data sementara, banjir menyebabkan 22 orang meninggal dunia.
“Kondisi Aceh Tamiang saat ini masih belum kondusif dari 12 kecamatan baru 2 kecamatan yang bisa terakses. Itupun harus melewati lumpur-lumpur tinggi,” kata Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Agusliayana Devita kepada infoSumut, Selasa (2/12/2025).
Jalur nasional Banda Aceh-Medan sejak sore tadi sudah dapat dilalui truk besar. Sembako lewat jalur darat disebut sudah dapat masuk lagi ke Aceh dari Sumatera Utara.
Menurutnya, kondisi di Aceh Tamiang saat ini masih kekurangan logistik. Bantuan yang sangat dibutuhkan di antaranya sembako, perlengkapan bayi, genset, serta alat berat.
“Masih banyak yang dibutuhkan, bantuan logistik, kemudian jaringan listrik, air bersih, jaringan komunikasi itu putus total. Tidak bisa terakses apapun di sini,” jelas Devi.







