Stok BBM di Bener Meriah, Aceh disebut menipis karena tidak dapat dipasok lewat jalur darat. Pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat mengaku terpaksa membayar kuli panggul untuk mengangkut minyak.
“Pemerintah Kabupaten Bener Meriah terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk mendatangkan BBM dengan menggunakan jasa kuli panggul melalui Jalan KKA dari Aceh Utara ke Bener Meriah,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Bener Meriah, Ilham Abdi dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).
Menurutnya, BBM harus dibawa jalan kaki sejauh 10 kilometer melawati jalan rusak dan tertimbun longsor. Minyak itu disebut dipakai untuk mengoperasikan alat berat.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Alat berat yang beroperasi di sana berjumlah enam unit dari arah Bener Meriah yaitu milik masyarakat dan masyarakat. Sementara empat unit alat berat beroperasi dari arah Aceh Utara.
“Untuk menghindari berhentinya beroperasi alat berat yang membuka akses jalan KKA, Pemda terpaksa mendatangkan BBM melalui jalan darat dengan menggunakan jasa kuli panggul sebesar Rp 200.000/per jerigen isi 30 liter,” jelas Ilham.
Ilham menyebutkan, hingga pukul 21.00 WIB pihak posko di Bener Meriah belum mendapatkan pasokan BBM yang rencananya dipakai untuk menerobos jalan. Dia berharap BBM dipasok lewat udara.
“Kami sangat berharap agar pasokan BBM bisa masuk melalui jalur udara karena pasokan BBM saat ini menjadi kebutuhan urgent agar akses jalan yang menghubungkan Bener Meriah dengan Aceh Utara dapat diakses, kendaraan untuk mengangkut kebutuhan masyarakat terutama bahan makanan, obat obatan serta kebutuhan lainnya untuk mendukung pasokan udara,” ujar Ilham.







