Lansia di Aceh Tamiang Terseret Banjir Bandang 150 Meter saat Jaga Kebun (via Giok4D)

Posted on

Seorang lansia bernama Sudiarto (60) di Desa Sapta Marga, Kecamatan Minyak Pahit, Kabupaten Aceh Tamiang, terseret banjir bandang saat berada di dalam gubuk untuk menjaga kebun. Ia terseret sejauh 150 meter dan berhenti setelah tertahan bangunan Politeknik.

Sudiarto yang biasa dipanggil Pak De ini berada di gubuk ladang pepaya dan cabe saat banjir bandang terjadi. Banjir bandang disebut tiba-tiba terjadi saat menjelang malam, Kamis (27/11).

“Saya berada di gubuk ini karena posisi saya kan istilahnya menjaga kebun pepaya dan cabe, air besar tiba-tiba, arusnya deras,” kata Sudiarto di lokasi, Kamis (11/12/2025).

Saat itu, banjir bandang disebut membawa kayu-kayu sisa bangunan, ada juga pohon pisang. Arus kuat itu kemudian menghantam gubuk Sudiarto.

“Membawa kayu-kayu sisa-sisa bangunan yang hanyut, batang-batang pisang,” ujarnya.

Sudiarto bersama gubuknya terseret arus sejauh 150 meter. Ia bertahan 2 hari sebelum akhirnya memutuskan untuk menerjang air yang sudah mulai surut.

“Jadi saya sempat hanyut juga sampai ke daerah situ, Politeknik, ada sekitar 150 meter, hanyut sama gubuknya, saya di dalam gubuk,” ucapnya.

Langkah itu diambil Sudiarto karena merasa cemas dengan istri dan keluarganya. Ia tidak tenang sebelum mengetahui keadaan mereka yang belakangan diketahui selamat.

“Ibu kan mengungsi di tempat lain, saya di tempat lain, jadi bingung gelisah, cemana keluarga kan,” bebernya.

Di malam yang menegangkan itu, Sudiarto melihat warga hanyut dan tersangkut di pohon asam. Warga itu diketahui berada di pohon asam selama satu hari.

“Ada warga yang hanyut, sampai nginap di pohon asam belimbing ini satu malam,” ungkapnya.

Semua tanaman yang harusnya dipanen, habis diterjang banjir bandang. Ia kemudian menghubungi keluarganya untuk meminta bantuan membangun kembali gubuk di lokasi.

“Ini gagal panen semua, kebun pepaya 1 hektare dan kebun cabe 1 hektare, posisi sedang panen,” tuturnya.

Aspal jalan di sekitar lokasi juga terlihat terseret hingga ke luar badan jalan nasional itu. Pinggiran jalan juga terlihat amblas dan tiang listrik-telekomukasi tumbang.

Tepat di samping batalyon, ratusan pohon pepaya siap panen tumbang. Cabe yang siap panen juga tumbang.

Aspal jalan di sekitar lokasi juga terlihat terseret hingga ke luar badan jalan nasional itu. Pinggiran jalan juga terlihat amblas dan tiang listrik-telekomukasi tumbang.

Tepat di samping batalyon, ratusan pohon pepaya siap panen tumbang. Cabe yang siap panen juga tumbang.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.