Doa hingga Kembang Api, Ragam Tradisi Malam Tahun Baru

Posted on

Malam pergantian tahun biasanya dirayakan dengan sejumlah kegiatan, dan yang paling populer yakni menyalakan kembang api atau petasan. Pergeseran waktu dari satu tahun ke tahun berikutnya juga kerap dimaknai sebagai penutup perjalanan panjang sekaligus awal harapan baru.

Di tengah beragam cara merayakan, ada beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan untuk mengisi malam pergantian tahun dengan makna kebersamaan. Berikut ini ulasannya.

Berkumpul bersama keluarga, sahabat, atau pasangan menjadi kegiatan paling umum dilakukan saat malam tahun baru. Lingkaran perkumpulan kecil ini menghadirkan rasa hangat di penghujung tahun.

Makan bersama, berbincang santai, hingga bernostalgia tentang kejadian-kejadian setahun terakhir menjadi aktivitas sederhana yang sarat makna.

Momen ini dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan yang mungkin sempat renggang akibat kesibukan masing-masing.

Bagi masyarakat yang memaknai pergantian tahun secara spiritual, doa bersama menjadi pilihan utama. Doa bersama bisa dilakukan di rumah, tempat ibadah, atau dalam lingkup keluarga dan komunitas kecil.

Doa dipanjatkan sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan hidup yang telah dilalui. Kemudian memohon perlindungan dan keberkahan di tahun mendatang. Bagi banyak orang, doa merupakan penutup paling telat untuk sebuah tahun dan pembuka yang penuh makna untuk lembaran berikutnya.

Kembang api menjadi simbol perayaan yang hampir selalu hadir saat malam pergantian tahun. Dentuman dan cahaya warna-warni yang menghiasi langit malam menciptakan suasana meriah.

Banyak masyarakat memilih berkumpul di rumah terbuka, halaman rumah, atau titik-titik tertentu di kota untuk menyaksikan kembang api bersama.

Di Medan ada beberapa titik yang biasa menjadi alternatif untuk merayakan tahun baru dengan kembang api. Di antaranya Kampung Madras, Kawasan Jalan Balai Kota, Lapangan Benteng, dan lainnya.

Meski berlangsung singkat, momen ini kerap meninggalkan kesan mendalam dan menjadi kenangan yang diingat bertahun-tahun kemudian.

Bagi yang tidak begitu menyukai keramaian, sebagian orang merayakan tahun baru dengan suasana yang lebih tenang. Momen ini dimanfaatkan untuk menoleh ke belakang, mengingat pencapaian, kegagalan, serta pelajaran hidup yang didapat selama setahun terakhir.

Dari proses refleksi itu, banyak orang menyusun resolusi atau harapan untuk tahun yang akan datang. Resolusi tidak selalu tentang target besar, tetapi juga perubahan kecil ke arah yang lebih baik. Aktivitas ini menjadikan malam pergantian tahun sebagai waktu perenungan yang bermakna dan personal.

Dari keempat ini, kamu lebih pilih yang mana?

Artikel ini ditulis Siti Asyaroh, Peserta Program Maganghub Kemnaker di infocom

Tradisi Malam Tahun Baru

1. Berkumpul bersama Orang Terdekat

2. Doa Bersama

3. Menikmati Kembang Api

4. Refleksi Diri

Kembang api menjadi simbol perayaan yang hampir selalu hadir saat malam pergantian tahun. Dentuman dan cahaya warna-warni yang menghiasi langit malam menciptakan suasana meriah.

Banyak masyarakat memilih berkumpul di rumah terbuka, halaman rumah, atau titik-titik tertentu di kota untuk menyaksikan kembang api bersama.

Di Medan ada beberapa titik yang biasa menjadi alternatif untuk merayakan tahun baru dengan kembang api. Di antaranya Kampung Madras, Kawasan Jalan Balai Kota, Lapangan Benteng, dan lainnya.

Meski berlangsung singkat, momen ini kerap meninggalkan kesan mendalam dan menjadi kenangan yang diingat bertahun-tahun kemudian.

Bagi yang tidak begitu menyukai keramaian, sebagian orang merayakan tahun baru dengan suasana yang lebih tenang. Momen ini dimanfaatkan untuk menoleh ke belakang, mengingat pencapaian, kegagalan, serta pelajaran hidup yang didapat selama setahun terakhir.

Dari proses refleksi itu, banyak orang menyusun resolusi atau harapan untuk tahun yang akan datang. Resolusi tidak selalu tentang target besar, tetapi juga perubahan kecil ke arah yang lebih baik. Aktivitas ini menjadikan malam pergantian tahun sebagai waktu perenungan yang bermakna dan personal.

Dari keempat ini, kamu lebih pilih yang mana?

Artikel ini ditulis Siti Asyaroh, Peserta Program Maganghub Kemnaker di infocom

3. Menikmati Kembang Api

4. Refleksi Diri