Bulan Desember merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani. Sebab di bulan ini umat Kristiani akan merayakan Natal sebagai bentuk sukacita atas kelahiran Yesus Kristus.
Perayaan Natal tentunya terasa kurang lengkap jika tidak dibarengi dengan Ibadah Perayaan Natal. Maka dari itu berikut infoSumut rangkum konsep liturgi yang dapat kamu jadikan inspirasi untuk Perayaan Natal.
Prolog: Natal bukan hanya sekadar cerita masa lalu yang ditulis kembali di atas kertas. Natal adalah peristiwa nyata yang melibatkan hati, air mata, ketaatan, dan pencarian.
Maka dari itu mari kita dengarkan kesaksian mereka yang menjadi saksi mata kelahiran Sang Raja.
“Aku hanyalah seorang gadis sederhana dari Nazaret, aku hidup dengan tenang sampai suatu hari seorang malaikat datang mengampiriku membawa kabar yang akan mengubah seluruh hidupku. Bingung? Tentu saja aku bingung. Takut? Tentu saja aku takut. Bagaimana mungkin aku mengandung seorang anak sedangkan aku belum menikah? Namun di tengah kegundahan hatiku, aku berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Aku menyerahkan segalanya pada Allah dan memilih untuk yakin dan percaya pada rancangan-Nya meskipun aku tidak mengerti sepenuhnya, karena natal bagiku adalah ketaatan mutlak kepada Allah.
Coba kalian bayangkan bagaimana perasaanku saat Maria tunanganku tiba-tiba mengandung padahal kami belum hidup sebagai sepasang suami istri. Hatiku hancur, aku ingin membatalkan pernikahan dan meninggalkan Maria diam-diam agar ia tidak dipermalukan. Namun, Tuhan berbicara dalam mimpiku melalui malaikat-Nya. Aku harus memilih antara egoku atau perintah Tuhan. Akhirnya, aku memilih untuk tetap disampingnya. Aku menjaga Maria dan Bayi itu sepanjang perjalanan jauh menuju Bethlehem, karena Natal bagiku adalah tentang perlindungan dan tangggung jawab, karena aku yakin janji Allah tidak akan pernah gagal.
Malam itu sangat sibuk. Kota Bethlehem terasa sesah dipenuhi oleh orang-orang yang datang untuk pendaftaran sensus. Malam itu, seorang pria datang mengetuk pintuku dengan wajah letih bersama dengan seorang wanita yang nampaknya siap untuk melahirkan, aku pun melihat mereka hanya sebagai gangguan. “Maaf, sudah penuh!” ucapku dengan ketus tanpa melihat ke dalam mata mereka. Aku membiarkan mereka pergi ke kandang hewan. Hingga akhirnya aku sadar, bahwa aku baru saja mengusir Raja di atas segala Raja dari rumahku. Natal bagiku adalah sebuah peringatan yang membawa pesan “Jangan biarkan hatimu penuh terlalu penuh dengan urusan dunia hingga tidak ada lagi tempat bagi Yesus untuk lahir di dalamnya.
Dunia menganggap kami hina, kotor, dan tidak penting. Kami hanya gembala, orang yang bertugas untuk menjaga domba. Namun, malam yang biasanya terasa sunyi, tiba-tiba berubah oleh cahaya kemuliaan. Malaikat Tuhan tidak pergi ke istana, tetapi mereka datang kepada kami. Mereka berkata, “Jangan takut, hari ini telah lahir bagimu Juru selamat.” Mendengar hal itu, kami berlari secepet mungkin ke Bethlehem dan menemukan seorang Bayi di palungan, persis seperti apa yang dikatakan. Natal bagiku adalah bukti bahwa Tuhan tidak akan pernah melupakan orang-orang kecil karena dihadapan Tuhan kita ini sama.
Kami datang dari negeri yang sangat jauh di Timur. Kami adalah orang yang terpelajar, namun pengetahuan kami tidak cukup untuk memuaskan jiwa kami. Kami melihat bintang dan kami langsung tahu bahwa Sang Raja telah lahir. Berbulan-bulan kami menempuh perjalanan di padang gurun yang terik hanya demi satu tujuan yaitu sujud menyembah kepada-Nya. Kami membawa persembahan terbaik kami, namun sebenarnya Dialah persembahan terbaik bagi kami. Natal bagiku adalah tentang perjalanan iman, jika kau sungguh-sungguh mencari-Nya maka kau akan menemukan-Nya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Epilog: setelah mendengar kesaksian mereka, maka yang jadi pertanyaannya adalah di manakah posisi kita di hari Natal sekarang ini? Apakah Maria yang taat? Yusuf yang setia? Gembala yang bersukacita? Orang Majus yang gigih? Atau kah pemilik penginapan yang sibuk akan urusan dunia? Yesus Kristus telah lahir, dan Ia ingin menjadi saksi dalam hidupmu juga.
Prolog: Tahukah kalian jika hiasan-hiasan Natal yang biasa kita lihat bukan hanya sekedar hiasan semata? Setiap benda punya cerita rahasia yang menunjukkan kehebatan Tuhan Yesus dalam hidup kita. Penasaran? Yuk kita dengarkan cerita mereka.
1. Lilin (Aku Adalah Terang)
Lihatlah aku! Di tengah kegelapan, cahaya kecilku bisa memberikan harapan. Aku melambangkan Yesus, Sang Terang Dunia. Dahulu, dunia ini gelap karena dosa, manusia takut dan kehilangan arah. Tetapi ketika Yesus lahir, kegelapan itu sirna. Yesus datang untuk menerangi hati kita yang gelap agar kita dapat melihat jalan menuju Bapa. Ingatlah, ketika kalian merasa takut atau sedih, Yesus Sang Terang ada di dalam Hatimu. Jadilah seperti lilin, meskipun kecil, tetapi mampu menghilangkan kegelapan sekitar.
2. Simbol Bintang (Aku Adalah Penunjuk Arah)
Aku adalah bintang yang paling terang di Bethlehem ribuan tahun lalu. Aku yang menuntun para Orang Majus untuk menemukan bayi Yesus. Aku melambangkan petunjuk dan tuntunan Tuhan. Seringkali kita bingung harus melakukan apa, tetapi Tuhan memberikan firmannya sebagai pedoman kita. Natal mengingatkan kita bahwa kita tidak akan pernah berjalan sendirian. Tuhan selalu punya cara untuk menunjukkan jalan yang benar kepada anak-anak yang setia mencari-Nya.
3. Palungan (Aku Adalah Tempat Kerendahan Hati)
Aku hanyalah sebuah kotak kayu tua sebagai tempat hewan untuk makan. Aku bukan tempat yang layak untuk seorang Raja. Tetapi keajaiban terjadi! Raja di atas segala Raja memilihku sebagai tempat tidur-Nya. Aku melambangkan kerendahan hati dan kesederhanaan. Natal bukan tentang kemewahan tetapi Natal adalah tentang Yesus yang mau turun ke tempat paling rendah untuk memeluk kita yang berdosa.
4. Kado/Hadiah (Aku Adalah Kasih yang Memberi)
Semua orang pasti senang jika menerima kado, karena di dalamnya terdapat hadiah kejutan yang menyenangkan. Tetapi tahukah kalian? Bahwa kado natal yang paling indah dan berharga bukanlah baju baru ataupun mainan baru, melainkan lahirnya Yesus Kristus di dunia ini untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Karena Tuhan sudah memberikan kita hadiah yang begitu besar, maka kita juga harus siap menjadi hadiah bagi orang lain di sekitar kita dengan berbagi kasih dan kebaikan.
5. Pohon Natal (Aku Adalah Hidup yang Kekal)
Lihatlah warnaku, aku selalu berwarna hijau apapun yang terjadi. Aku melambangkan hidup kekal yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita. Karena Yesus lahir, mati, dan bangkit sehingga kita tidak perlu takut lagi pada kematian. Kasih-Nya kepada kita tidak akan pernah layu, tidak akan pernah berubah, dan tidak akan pernah berakhir.
Artikel ini ditulis Eme Arapenta Tarigan, Peserta Program Maganghub Kemnaker di infocom
1. Liturgi Tokoh Alkitab “Saksi Mata Kelahiran Sang Raja”
2. Liturgi Warna-Warni Makna di Balik Simbol Natal
Prolog: Tahukah kalian jika hiasan-hiasan Natal yang biasa kita lihat bukan hanya sekedar hiasan semata? Setiap benda punya cerita rahasia yang menunjukkan kehebatan Tuhan Yesus dalam hidup kita. Penasaran? Yuk kita dengarkan cerita mereka.
1. Lilin (Aku Adalah Terang)
Lihatlah aku! Di tengah kegelapan, cahaya kecilku bisa memberikan harapan. Aku melambangkan Yesus, Sang Terang Dunia. Dahulu, dunia ini gelap karena dosa, manusia takut dan kehilangan arah. Tetapi ketika Yesus lahir, kegelapan itu sirna. Yesus datang untuk menerangi hati kita yang gelap agar kita dapat melihat jalan menuju Bapa. Ingatlah, ketika kalian merasa takut atau sedih, Yesus Sang Terang ada di dalam Hatimu. Jadilah seperti lilin, meskipun kecil, tetapi mampu menghilangkan kegelapan sekitar.
2. Simbol Bintang (Aku Adalah Penunjuk Arah)
Aku adalah bintang yang paling terang di Bethlehem ribuan tahun lalu. Aku yang menuntun para Orang Majus untuk menemukan bayi Yesus. Aku melambangkan petunjuk dan tuntunan Tuhan. Seringkali kita bingung harus melakukan apa, tetapi Tuhan memberikan firmannya sebagai pedoman kita. Natal mengingatkan kita bahwa kita tidak akan pernah berjalan sendirian. Tuhan selalu punya cara untuk menunjukkan jalan yang benar kepada anak-anak yang setia mencari-Nya.
3. Palungan (Aku Adalah Tempat Kerendahan Hati)
Aku hanyalah sebuah kotak kayu tua sebagai tempat hewan untuk makan. Aku bukan tempat yang layak untuk seorang Raja. Tetapi keajaiban terjadi! Raja di atas segala Raja memilihku sebagai tempat tidur-Nya. Aku melambangkan kerendahan hati dan kesederhanaan. Natal bukan tentang kemewahan tetapi Natal adalah tentang Yesus yang mau turun ke tempat paling rendah untuk memeluk kita yang berdosa.
4. Kado/Hadiah (Aku Adalah Kasih yang Memberi)
Semua orang pasti senang jika menerima kado, karena di dalamnya terdapat hadiah kejutan yang menyenangkan. Tetapi tahukah kalian? Bahwa kado natal yang paling indah dan berharga bukanlah baju baru ataupun mainan baru, melainkan lahirnya Yesus Kristus di dunia ini untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Karena Tuhan sudah memberikan kita hadiah yang begitu besar, maka kita juga harus siap menjadi hadiah bagi orang lain di sekitar kita dengan berbagi kasih dan kebaikan.
5. Pohon Natal (Aku Adalah Hidup yang Kekal)
Lihatlah warnaku, aku selalu berwarna hijau apapun yang terjadi. Aku melambangkan hidup kekal yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita. Karena Yesus lahir, mati, dan bangkit sehingga kita tidak perlu takut lagi pada kematian. Kasih-Nya kepada kita tidak akan pernah layu, tidak akan pernah berubah, dan tidak akan pernah berakhir.
Artikel ini ditulis Eme Arapenta Tarigan, Peserta Program Maganghub Kemnaker di infocom







