Akses darat menuju wilayah Bener Meriah dan Aceh Tengah lewat Kabupaten Bireuen hingga kini masih terputus. Bantuan ke dataran tinggi Gayo di beberapa titik harus dibawa dengan berjalan kaki.
Kemenag Aceh Besar menyalurkan bantuan 3 ton untuk korban terdampak banjir di dua daerah itu. Bantuan disalurkan terdiri 2,2 ton beras, telur ayam ras 3.000 butir, minyak goreng 500 liter serta sejumlah pakaian layak pakai, makanan siap saji, serta aneka roti kering dan minuman kemasan.
Rombongan harus melangsir bantuan satu persatu di tiga titik yaitu jembatan KM 60, Tenge Besi dan Timang Gajah. Lokasi itu tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
“Seperti kita tahu, wilayah tengah Aceh ini terisolasi sejak hari pertama bencana, karena jalan darat semua putus, otomatis suplai logistik putus. Semoga bantuan ini dapat membantu saudara disini,” kata Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar Saifuddin kepada wartawan, Minggu (21/12/2025).
Menurutnya, bantuan kemanusiaan itu hasil patungan sukarela dari ASN Kemenag Aceh Besar melalui saluran Kemenag Aceh Besar Peduli sebagai bentuk kepedulian antar sesama. Upaya pelangsiran logistik bantuan dibantu Kepala Kantor Kemenag Aceh Tengah Wahdi MS bersama para jajarannya hingga tiba di Takengon jelang tengah malam Sabtu (20/12).
“Alhamdulillah kita hari ini bisa langsung ke Kampung Kenawat, Lut Tawar, untuk menyalurkan bantuan. Selebihnya nanti bantuan akan didistribusikan oleh teman-teman kita dari Kemenag Aceh Tengah pada korban-korban terdampak yang lain,” ujar mantan Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh itu.
Sebelum ke Gayo, Kemenag Aceh Besar juga telah menyalurkan bantuan sandang dan pangan bagi korban terdampak banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Kota Langsa.
“Ini adalah daerah-daerah yang terdampak parah daripada peristiwa banjir Aceh pada 26 November lalu. Dengan segala keterbatasan, tekad kerjasama, Alhamdulillah kami sudah menyalurkan total 15 ton bantuan kemanusiaan untuk korban banjir Aceh,” ujarnya.







