Sebanyak 50 perusahaan sektor kehutanan turut tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Riau. Mencetak pekerja lokal hingga pengusaha baru menjadi fokus utama APHI di Provinsi Riau.
Komitmen itu disampaikan langsung Ketua APHI Riau Muller Tampubolon saat diskusi dengan sejumlah media di Kota Pekanbaru. Muller memastikan seluruh perusahaan di APHI Riau berkomitmen menerapkan pola 3P (planet, people dan profit).
“APHI komitmen dengan 50 keanggotaan dengan konsep 3P. Ini tentunya jadi aspek penting bagi seluruh anggota APHI Riau,” kata Muller, Rabu (24/12/2025).
Konsep planet ini berfokus langsung pada aspek lingkungan dan mencakup dampak bisnis terhadap lingkungan. Termasuk ada upaya untuk mengurangi dampak negatif.
Lalu people atau aspek sosial mencakup dampak bisnis terhadap masyarakat dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Termasuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar konsesi perusahaan.
“Aspek people ini sangat penting karena di sinilah keterlibatan masyarakat. APHI ada komitmen bersama seluruh anggota untuk melibatkan masyarakat lokal dan bersama mencetak pengusaha baru,” kata Muller.
Selanjutnya adalah konsep profit terhadap ekonomi, bisnis dan sumbangsih kepada pendapatan negara. Termasuk ke pelaku UMKM yang ada di sekitar wilayah konsesi perusahaan.
“Prinsipnya kita ingin betul-betul menjaga konservasi, lingkungan, buka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan memberi motivasi masyarakat sebagai pengusaha. Termasuk industri kehutanan merupakan sumber devisa negara dan daerah dengan masyarakat sekitar,” kata Muller.
Dari total 50 anggota, tercatat ada sekitar 1,5 juta hektare. Sedangkan total seluas 1 juta 12 ribu hektare hutan tanaman dan sisanya adalah konservasi yang kini tetap dipertahankan.
“Dari luas 1,5 juta ha itu, ini kalau kita panen dalam periode 5 tahun. Kira-kira itu 200 ribu lebih setiap tahun panen. Maka kita harus investasi dengan jumlah itu sampai Rp 3,3 triliun,” kata Muller.
Selama masa periode tersebut, dibutuhkan tenaga kerja untuk mengelola 200 ribu Ha setiap tahun. APHI Riau bersama anggota memastikan sangat terbuka untuk pekerja dan pengusaha dengan memprioritaskan masyarakat sekitar mengelola kawasan itu.
“Jumlah tenaga kerja 2025 ini 55-58 ribu yang terdiri dari pendidikan, pemanenan, pemeliharaan. Untuk pemanenan hingga pengangkutan juga dibutuhkan karyawan pendukung untuk mendukung itu tadi,” kata Muller dalam diskusi tersebut.
“Anggota APHI Riau juga memberikan tanggungjawab sosial lewat CSR seperti pendidikan, budaya, keagamaan hingga kesehatan. Kami juga minta seluruh anggota untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar. Selain itu ada juga infrastruktur. Jadi semua perusahaan sudah melakukan kemitraan di bidang tanaman kehidupan, pemberdayaan masyarakat jaga alam dan kerjasama masyarakat peduli api,” katanya.







