Disperindag Sumut Ungkap Penyebab Harga Ayam di Medan Bertahan Tinggi

Posted on

Harga daging ayam di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) masih mahal hingga akhir tahun. Selain mahal, pedagang keluhkan sulitnya mendapat pasokan.

“Belum turun ini sudah setengah tahun (naik terus), ini harganya Rp 39 ribu per kilo,” ungkap pedagang ayam Pasar Sukaramai Medan Siti, Rabu (31/12/2025).

Siti mengatakan ada peningkatan permintaan di momen pergantian tahun ini. Namun, Siti menyebut pasokan daging ayam cukup sulit didapatkan.

“Biasanya habis 200 ekor, untuk tahun baru ini ada lah naik. Pasokan agak susah karena (produsen) mesti bagi-bagi,” kata Siti.

Kadisperindag ESDM Sumut Fitra Kurnia mengatakan bahwa kenaikan harga daging ayam ataupun kendala kelancaran pasokan ayam lantaran sebelumnya SPPG melakukan pembelian daging ayam di pasar tradisional. Terkait hal ini, Fitra menyebut agar SPPG melakukan pembelian langsung di tingkat produsen.

“Sudah dikoordinasikan agar SPPG itu tidak mengambil pasokan ke pasar tradisional. (Instruksi) Itu sudah di awal Desember. Untuk daging ayam dan telur itu kita sudah koordinasi dengan Dinas Peternakan, mereka bilang ada kenaikan permintaan yaitu dari SPPG,” ujar Fitra.

“Sudah diinstruksikan ke SPPG agar beli daging ayam itu ke produsen langsung, tidak ke pasar tradisional,” ucapnya.

Selain itu, Fitra menyebutkan bahwa kenaikan harga daging ayam di Sumut juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan sehingga membuat harga daging ayam meningkat.

“Kita sudah kumpulkan produsen pakan yang menyebut tidak ada kenaikan pakan, kenaikan itu karena supply and demand ini. Pasokan daging ayam itu kita banyak ya dari Langkat, Pantai Labu, Sergai itu cukup banyak, enggak ada kendala. Namun pengendaliannya ini yang sedang kita evaluasi agar daging ayam tidak lewati HAP Rp 40 ribu,” ucapnya.