Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat (Sumbar) memusnahkan 6,8 kilogram sabu. Narkotika tersebut merupakan hasil sitaan dari pengungkapan kasus yang melibatkan satu keluarga di Kota Payakumbuh beberapa waktu lalu.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Pemusnahan barang bukti narkotika itu dilakukan dengan cara diblender. Pemusnahan turut disaksikan pihak kejaksaan dan berbagai instansi lainnya di Kantor BNNP Sumbar, Mato Aia Padang Selatan.
Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Ricky Yanuarfi menyebut, pemusnahan ini bukan hanya seremonial menghancurkan barang bukti narkotika untuk diketahui oleh publik saja. Tetapi juga bertujuan untuk menyelamatkan para generasi muda dari bahaya narkoba.
“Lebih dari itu, ini sekaligus menandai upaya menyelamatkan ribuan generasi muda yang bisa terpapar narkotika apabila kita gagal mengantisipasi peredarannya,” kata Ricky kepada wartawan, Kamis (15/5/2025).
“Kita musnahkan tujuh paket besar ini. Ada 30 ribu orang kita bisa selamatkan dalam 7 paket besar yang kita amankan ini,” katanya lagi.
Dalam kasus ini pihaknya, kata Ricky, mengamankan empat orang tersangka yang terdiri dari satu perempuan dan tiga orang laki-laki. Para tersangka ini masih memiliki hubungan keluarga.
“Saat ini bandar-bandar narkotika mulai marak memanfaatkan jaringan keluarga, perempuan hingga anak-anak sebagai pengedar barang haram tersebut. Terbaru pada selasa 13 Mei 2025 kemarin, kita menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu-sabu di Kota Bukittinggi yang dibawa dua perempuan dan seorang laki-laki dari provinsi aceh menggunakan bus ALS,” jelasnya.
“Nah ini perlu kita prihatin teman-teman sekalian, jaringan atau bandar-bandar narkotika ini banyak merekrut orang-orang berkebutuhan ekonomi kemudian mereka melakukan karena faktor ekonomi juga. Seperti kemarin kita ungkap juga, itu jaringan perempuan yang terhubung dengan jaringan di Kalimantan Timur, jadi mereka juga merekrut anak-anak di Kalimantan Timur, sementara di Sumatera Barat mereka merekrut perempuan untuk mengedarkan narkotika di wilayah Sumatera hingga pulau Jawa,” tambah Ricky.
Sementara itu, sebelum pemusnahan terlebih dahulu dilakukan uji keaslian untuk memastikan barang bukti yang dimusnahkan benar-benar sabu.