Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut) melepasliarkan harimau Sumatera bernama Senja di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser. Senja merupakan harimau korban konflik dengan manusia di Kabupaten Langkat.
Kepala BBKSDA Sumut, Novita Kusuma Wardani mengatakan Senja merupakan harimau betina. Senja saat ini diperkirakan berusia 5-6 tahun.
“Senja merupakan korban konflik manusia dengan harimau Sumatera di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat,” kata Novita, Kamis (22/5/2025).
Novita menyebut Senja diamankan tim BBKSDA Sumut pada 5 Juni 2024. Dia tidak memerinci kondisi Senja saat diamankan tersebut. Namun, setelah diamankan harimau tersebut dibawa ke Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun, Kabupaten Padang Lawas Utara untuk perawatan dan rehabilitasi.
Senja pun dilakukan pemeriksaan medis oleh tim medis, yakni drh Anhar Lubis dan drh Muhammad Agung. Kemudian, pada 13 April 2025, BBKSDA mendapatkan hasil pemeriksaan kondisi Senja yang sudah membaik.
“Hasil dari pemeriksaan kesehatan secara makro, mikro dan perilakunya tersebut, Senja dinyatakan sehat serta layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya,” sebutnya.
Lalu, pada 21 Mei 2025, petugas BBKSDA membawa Senja ke Taman Nasional Gunung Leuser dan dilepasliarkan. Pelepasliaran ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2025 dan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang jatuh pada tanggal 22 Mei 2025.
“Pelepasliaran ini momentum kebangkitan konservasi, khususnya di Sumatera. Tidak ada alasan untuk membiarkan satwa-satwa terancam punah,” ujarnya.
Novita menyampaikan bahwa pelepasliaran Senja ke Taman Nasional Gunung Leuser ini telah melalui proses pengkajian yang matang oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser bersama pihak lainnya. Pertimbangan itu, di antaranya karena lokasinya jauh dari pemukiman, memiliki kepadatan satwa mangsa yang tinggi dan aktivitas manusia yang sangat jarang di sekitar lokasi lepas liar.
“Proses pelepasliaran ini telah melalui tahap rehabilitasi dan observasi intensif oleh tim BBKSDA Sumut bersama mitra konservasi, termasuk PT Agincourt Resources guna memastikan harimau tersebut siap kembali ke alam liar,” pungkasnya.