Satu video memperlihatkan Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo, menyebut Kabupaten Deli Serdang sebagai Kabupaten Nahdliyin saat demo kader Al-washliyah beredar di media sosial. Berikut profil dan harta kekayaan Lom Lom Suwondo.
Berdasarkan laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lom Lom melaporkan memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2 miliar. Harta ini dilaporkan Lom Lom saat Pilkada Deli Serdang 2024.
“TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 2.016.000.000,” demikian tertulis di website LHKPN KPK yang dilihat, Rabu (28/5/2025).
Lom Lom melaporkan memiliki 1 bidang tanah dan bangun di Kota Medan senilai Rp 2 miliar. Tertulis jika tanah dan bangunan tersebut merupakan hibah tanpa akta.
Dalam laporan itu, Lom Lom tidak memiliki mobil dan hanya memiliki 1 unit sepeda motor senilai Rp 3 juta. Untuk kas dan setara kas senilai Rp 10 juta tanpa hutang, termasuk Rp 3 juta untuk harta bergerak lainnya.
Lom Lom merupakan pria kelahiran 2 Januari 1977. Pria berusia 48 tahun ini merupakan Wakil Ketua Gerindra Sumut.
Politisi Gerindra ini terpilih sebagai Wakil Bupati Deli Serdang saat Pilkada 2024. Dia berpasangan dengan Asri Ludin Tambunan dan berhasil mengalahkan 2 pasangan calon lainnya.
Lom Lom menyelesaikan seluruh pendidikan formalnya di Kota Medan. Dia merupakan lulusan Universitas Sumatera Utara (USU).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Sebelumnya diberitakan, satu video memperlihatkan Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo, menyebut Kabupaten Deli Serdang sebagai Kabupaten Nahdliyin beredar di media sosial. Lom Lom menyebut hal itu saat menghadapi massa dari Al-Washliyah yang sedang berunjukrasa.
Demo Al-Washliyah itu berkaitan dengan persoalan bangunan Pemkab Deli Serdang yang berdiri di tanah Al-Washliyah. Demo digelar di depan Kantor Bupati Deli Serdang pada Senin (26/5).
“Ini adalah Kabupaten Nahdliyin, saudara saudara, kalau saudara adalah Al-Washliyah, silahkan baca ini Kabupaten Nahdliyin,” ujar Lom Lom dalam video.
Lom Lom kemudian menyebut massa demo bukan kader Al-Washliyah bila melakukan keributan saat menyampaikan aspirasi.
Terkait pernyataannya itu, Lom Lom memberikan penjelasan. Dia mengatakan pernyataan itu dia sampaikan karena kader Al-Washliyah melakukan demo dengan tidak tertib.
“Itu kan anak-anak Al-Washliyah berbicara tentang Al-Washliyah, datangnya tidak beradab, brutal. Makanya kita bilang di sini banyak melahirkan Nahdliyin,” ujar Lom Lom saat dihubungi.
“Makanya saudara kalau berbicara Al-Wasliyah, saudara harus beradab,” sambungnya.
Lom Lom mengaku mengutarakan hal itu karena peserta demo melakukan pelemparan hingga merusak pagar. Dia mengaku bukan menyampaikan hal itu untuk membandingkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dengan Al-Wasliyah.
“Tidak (membandingkan NU dan Al-Wasliyah). Di sini kabupaten yang bermoral,” ujarnya.
Pernyataan berbeda disampaikan Ketua Ikatan Sarjana Al-Washliyah Sumut Abdul Thaib Siahaan . Sebelumnya, Abdul Thaib yang ikut dalam demonstrasi itu menyebut Lomlom yang melakukan provokasi.
“Iya tadi ada pagar roboh karena tadi kan sempat terpancing oleh wakil bupati, wakil bupati kalau dalam penilaian kami memang memancing emosi masyarakat, ada juga ASN di situ ikut memancing, sehingga hampir terjadi kericuhan, sebenarnya damai-damai saja awalnya kan,” kata Abdul Thaib Siahaan saat dihubungi, Senin (26/5).
Massa saat demo juga melakukan pelemparan botol minuman plastik ke arah Lomlom dan ASN. Abdul menilai hal itu efek dari provokasi.
“Hanya botol minuman plastik saja, itu kan karena efek dari provokasi, massa terprovokasi terjadi lemparan, nggak tahu apakah Wakil Bupati nya kena karena dia kan di tengah ASN-ASN itu,” ucapnya.