Polisi Gagalkan Pengiriman 2 PMI ke Kamboja via Batam, 1 Pelaku Ditangkap

Posted on

Dua calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Kamboja melalui Batam, Kepulauan Riau (Kepri), digagalkan polisi. Satu orang pengurus berinisial DS turut diamankan.

“Unit Reskrim Polsek Batam Kota menggagalkan pengiriman dua calon PMI yang akan dikirim ke Kamboja pada Kamis (12/6),” kata Kapolsek Batam Kota, Kompol Anak Agung Made Winarta melalui Kanit Reskrim Iptu Bobby Ramadhana Fauzi, Sabtu (14/6/2025).

Pengungkapan kasus tersebut bermula dari informasi masyarakat. Polisi kemudian menyelidiki informasi tersebut dan mendatangi tempat penampungan para PMI di Perumahan Bida Asri 2, Batam.

“Berdasarkan informasi dari masyarakat, tim Opsnal Reskrim menyelidiki keberadaan calon PMI di sebuah rumah di kawasan Perumahan Bida Asri 2, Batam Kota. Petugas berhasil mengamankan dua orang calon pekerja migran berinisial HZA (26) dan Z (28),” ujarnya.

Dari pengakuan para PMI, mereka akan diberangkatkan ke Kamboja via Batam. Mereka direncanakan akan diberangkatkan pada Jumat (14/6).

“Mereka rencananya akan diberangkatkan ke Kamboja melalui rute Batam-Medan-Kuala Lumpur-Kamboja. Keberangkatan para PMI ini melalui bandara,” ujarnya.

Selain mengamankan dua calon PMI, polisi juga mengamankan seorang pengurus berinisial DS. Pelaku dan para PMI kemudian dibawa ke Polsek Batam Kota untuk proses lebih lanjut.

“Petugas juga mengamankan DS dan membawanya ke Polsek Batam Kota untuk proses hukum lebih lanjut. Ada beberapa barang bukti berupa dua buah paspor milik korban dan satu unit handphone milik tersangka,” ujarnya.

Dari keterangan para PMI, mereka direkrut oleh seorang pria berinisial Z yang berada di Kamboja. Mereka dijanjikan akan dijadikan admin judi online dengan iming-iming gaji sebesar Rp 13 juta.

“Korban dijanjikan pekerjaan sebagai operator judi online (scammer/admin) dengan iming-iming gaji sebesar Rp13 juta per bulan,” ujarnya.

Pelaku DS sendiri membantu memfasilitasi para PMI mulai dari penjemputan hingga rencana pengantaran ke bandara. Ia diketahui melakukan pekerjaan itu atas permintaan pihak yang berada di Kamboja.

“Peran DS sebagai pengurus yang di Batam, seperti untuk pengantaran pembuatan paspor, tempat tinggal sebelum diberangkatkan, sampai nanti diberangkatkan ke bandara pada tanggal 13 Juni tujuan Medan, namun keburu ketangkap,” jelasnya.

Kepada polisi, DS mengaku baru menerima uang bensin atas pekerjaannya memfasilitasi para PMI tersebut. Nantinya sisa pembayaran untuk DS diberikan setelah para PMI sampai di Kamboja.

“Terkait keuntungan yang didapatkannya hanya baru uang minyak. Untuk yang lainnya setelah korban PMI sampai di Kamboja, hal itu karena perekrut di Kamboja merupakan keluarga pelaku,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *