Keluarga Tolak Jenazah Pelaku Bunuh Istri di Medan, Dimakamkan Polisi

Posted on

Pria bernama Alang (58) meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Bhayangkara Medan usai sempat dihajar warga karena membunuh istrinya Yap Siu Lian (55) hingga mengalami luka sebanyak 25 tusukan. Keluarga pelaku pun menolak melakukan prosesi pemakaman terhadap pelaku.

“Untuk jenazah sendiri semalam kita sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga, namun pihak keluarga melakukan pernyataan tertulis untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan termasuk pemakaman kepada pihak kepolisian, kita juga sempat berkomunikasi dengan pihak krematorium, namun ada salah satu dari pihak keluarga juga yang merasa keberatan,” kata Kapolsek Medan Area AKP Dwi Himawan Chandra, Selasa (17/6/2025).

Pihak kepolisian rencananya melakukan prosesi pemakaman sore ini. Hal itu dilakukan setelah pihak keluarga menolak jenazah pelaku.

“Rencana nanti sore kita lakukan jenazahnya untuk dimakamkan, dari kami, dari pihak rumah sakit Bhayangkara. Keluarga sendiri keberatan menerima jenazah,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, pria bernama Alang (58) dilarikan ke RS Bhayangkara Medan usai sempat dihajar warga karena membunuh istrinya Yap Siu Lian (55) hingga mengalami luka sebanyak 25 tusukan. Alang meninggal dunia pagi tadi saat proses perawatan.

“Sudah (meninggal), tadi pagi sekitar jam 09.30 WIB dikabari RS Bhayangkara,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Dian Simangunsong saat dikonfirmasi infoSumut, Senin (16/6/2025).

Dian mengatakan bahwa Alang juga memiliki penyakit paru-paru dan diabetes akut. Hasil diagnosa dokter, Alang meninggal karena penyakitnya itu.

Untuk diketahui, peristiwa itu terjadi di dalam rumah korban dan pelaku di Jalan Wahidin, Kecamatan Medan Area, Kota Medan Rabu (11/6) sekira pukul 22.00 WIB.

Setelah kejadian, korban sempat dibawa ke RS Pirngadi untuk mendapatkan pertolongan. Nahas, nyawa korban tidak tertolong.

Lalu, korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi. Selain itu, pelaku juga sempat dihajar warga dan mengalami kritis.

Hasil autopsi terhadap jasad korban, ditemukan sekitar 25 tusukan senjata tajam.

“Tusukkannya ada sekitar 25, hasil autopsinya, menyebar di sekitar badan,” kata Kapolsek Medan Area AKP Dwi Himawan Chandra saat dikonfirmasi infoSumut, Sabtu (14/6).

Himawan mengatakan berdasarkan hasil keterangan sementara, peristiwa itu diduga dipicu karena cemburu.

“Untuk motif sementara cemburu,” jelasnya.

Dia menyebut korban ini aktif di yayasan sosial dan kerap ikut dalam kegiatan berbagi sembako. Pelaku yang merupakan seorang pengangguran itu juga beberapa kali ikut dalam kegiatan tersebut.

Saat berbagi itu, pelaku diduga cemburu dan merasa korban interaksi korban dengan orang lain, berlebihan. Hal itu juga menjadi pemicu cekcok antara keduanya sebelum pembunuhan terjadi.

“Setiap kegiatan itu suaminya sampai ikut, karena dia mungkin khawatir. Jadi, dia ini sering cemburu mungkin, namanya bagi-bagi sembako kan interaksi sama orang luar, dia cemburunya sama siapa, itu yang kita dalami,” jelasnya.

Mantan Kasat Lantas Polres Asahan itu mengatakan dugaan motif itu didapatkan dari hasil pemeriksaan rekan-rekan korban yang juga aktif di yayasan itu. Meski begitu, Himawan menyebut pihaknya masih menyelidikinya. Saat ini, kata Himawan, pelaku juga belum bisa dimintai keterangan karena masih kritis.

“(Keterangan) dari sahabat korban, kita masih mendalami keterangan saksi, tersangka juga masih kritis,” sebutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *