Aktivis mahasiswa Universitas Riau (Unri), Khariq Anhar yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah dikabarkan ditangkap Polda Metro Jaya di Jakarta. Pihak kampus mengaku belum dapat informasi apapun dari kepolisian.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unri Prof Hermandra mengungkapkan, pihaknya baru mengetahui dari berita media. Bahkan kampus belum tahu kabar kebenaran terkait penangkapan itu.
“Kami mengetahui dari media. Jadi, belum tahu bagaimana detailnya,” kata Hermandra didampingi Staf Pendamping Bidang Komunikasi Unri, Ridar Hendri saat dimintai konfirmasi, Sabtu (30/8/2025).
Oleh sebab itu, pihaknya masih mencari informasi secara lengkap dari kepolisian. Sebab hingga sore ini belum ada kabar atau pemberitahuan apapun dari kepolisian usai heboh Khariq ditangkap di Jakarta.
Namun Hermandra membenarkan Khariq masih aktif sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian. Khariq adalah aktivis dari Badan Eksekutif Mahasiswa yang aktif mengkritisi kebijakan di Riau.
“Jika benar atas apa yang dialami Khariq, kami tentunya merasa prihatin atas apa yang dialami oleh salah satu mahasiswa kami ini,” tegas Prof Hermandra.
Prof Hermandra dan Wakil Dekan III Faperta Amrul Khoiri menyatakan jika benar Khariq ditangkap, secara kelembagaan perbuatan tersebut tidak tidak terkait dengan program dan kegiatan Universitas Riau. Oleh karena itu, Unri menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut pada aparat penegak hukum dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
“Kami juga menghimbau agar mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi dan menggunakan media sosial dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku dan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia,” kata Hermandra mengingatkan mahasiswa.
