Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersilaturahmi dengan para Ketua RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Kecamatan Lubukbaja di halaman Kantor Camat Lubukbaja, Sabtu (18/10) malam. Pertemuan ini menjadi ajang mendengar langsung aspirasi warga sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Batam yang lebih baik.
Perwakilan tokoh masyarakat Lubuk Baja, Kamarudin, menyampaikan harapan agar persoalan kampung tua di wilayahnya dapat segera tuntas.
“Kami berharap di masa kepemimpinan Pak Amsakar, permasalahan kampung tua bisa selesai. Di Tanjung Uma misalnya, dari 42 hektare, 32 hektare sudah rampung. Kami juga berharap masalah air yang meresahkan bisa segera diatasi,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Amsakar menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kampung tua. Ia menyebut, tim khusus telah dibentuk dan kini tengah memetakan wilayah yang tidak bermasalah secara administrasi maupun hukum.
“Kita sedang menuntaskan satu per satu. Ini bagian dari komitmen yang sudah kami tandatangani bersama masyarakat kampung tua,” ucapnya.
Terkait krisis air bersih, Amsakar mengakui suplai air masih menjadi tantangan di sejumlah wilayah Batam. Ia mengapresiasi upaya tim di lapangan yang telah menambah tandon dan armada mobil tangki untuk mendistribusikan air kepada warga.
“Langkah ini memang belum menjadi solusi permanen. Namun untuk jangka panjang, kami sudah anggarkan di tahun 2026 agar persoalan ini dapat diselesaikan secara menyeluruh,” jelasnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Dalam kesempatan itu, Amsakar juga menyoroti persoalan kebersihan lingkungan. Ia mengajak masyarakat berperan aktif menjaga lingkungan dengan mengubah kebiasaan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan kantong plastik.
“Setiap hari Batam menghasilkan 850 hingga 1.300 ton sampah. Pemerintah sudah menambah armada, bak kontainer, dan alat berat. Tapi semua itu tidak akan cukup tanpa dukungan masyarakat,” tegasnya.
Amsakar menilai, silaturahmi seperti ini bukan sekadar pertemuan formal, tetapi wadah memperkuat komunikasi dan kebersamaan.
“Mari jadikan silaturahmi ini sebagai model baru tata kelola pemerintahan di Batam. Dengan silaturahmi, kerja berat jadi ringan, persoalan cepat selesai, dan rezeki pun dimudahkan,” ujarnya.
Ia juga meminta camat dan lurah untuk terus menjalin hubungan baik dengan seluruh perangkat warga.
“Bangunlah silaturahmi dengan semua elemen. Kalau komunikasi terjalin dengan baik, setiap persoalan di kecamatan dan kelurahan bisa diselesaikan lebih cepat,” ujarnya.
Dalam arahannya, Amsakar turut menyinggung capaian pembangunan dan dukungan pemerintah pusat terhadap Batam. Sejumlah menteri, kata dia, telah berkunjung langsung ke Batam sebagai bentuk perhatian serius.
“Batam kini mendapat kewenangan penuh dalam layanan perizinan maupun non perizinan. Ini peluang besar yang harus kita manfaatkan untuk kemajuan bersama,” tuturnya.
Menutup sambutannya, Amsakar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk fokus pada kerja nyata dan meninggalkan hal-hal kontraproduktif.
“Ayo gunakan energi terbaik dalam diri kita untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Batam. Mari berhenti membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Saatnya kita bergerak bersama,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Amsakar juga memaparkan 15 program prioritas pembangunan Kota Batam, di mana tujuh di antaranya bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat dan sebagian telah terealisasi.
“Melalui kolaborasi pemerintah dan warga, kami optimistis Batam akan semakin maju, bersih, dan sejahtera,” ujarnya.